Cegah Pengemis Datangi Kota Besar, Ini Caranya

Red: Agung Sasongko

Rabu 15 Jul 2015 03:01 WIB

Gelandangan dan pengemis.   (ilustrasi) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Gelandangan dan pengemis. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Yophie Septiadi mengatakan pengemis yang kerap kali membanjiri kota besar di Indonesia setiap hari besar keagamaan, dikarenakan adanya peluang dan momen yang bisa dimanfaatkan.

"Penyebab utamanya karena ada peluang dan momen yang bisa dimanfaatkan dengan pemikiran bahwa memberi di bulan Ramadhan akan mendapatkan berkah pahala yang berlipat, ini yang jadi dimanfaatkan karena berkembang jadi tradisi," kata Yophie.

Lebih lanjut Yophie memandang, lebih baik masyarakat lebih selektif jika ingin memberi bantuan pada saudaranya yang kurang mampu dengan melihat siapa yang akan diberikan.

"Ini memang agak sulit karena harus benar-benar selektif dalam memilih, jalan keluarnya adalah dengan memberikan sendiri pada orang yang kita tahu benar-benar membutuhkan atau dipercayakan pada lembaga zakat atau masjid untuk menyalurkan sedekah kita, dengan begitu peristiwa musiman membanjirnya pengemis di kota besar tidak akan terulang," ujar dia.

Pengemis yang dikategorikan masuk dalam kelompok Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini memang sering meningkat jumlahnya di kota besar ketika memasuki perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Adha.

Dari pantauan di beberapa daerah seperti Bandung, Bogor, Semarang, Jakarta, Banda Aceh bahkan Magelang juga mengalami peningkatan jumlah pengemis musiman dari 10 hingga 40 persen seperti data yang dihimpun dari dinas sosial setempat.