NU: Kesenjangan Ekonomi Dorong Pengemis Banjiri Kota Besar

Red: Agung Sasongko

Rabu 15 Jul 2015 00:36 WIB

  Seorang pengemis beraksi di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Ahad (27/6). (Republika/Raisan Al Farisi) Seorang pengemis beraksi di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Ahad (27/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) As'ad Said Ali menilai kesenjangan ekonomi yang menyebabkan pengemis membanjiri kota besar, terutama saat perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.

"Situasi ini penyebabnya adalah kesenjangan ekonomi dan pembangunan yang tidak merata antara daerah dan kota," kata As'ad saat dihubungi Selasa Malam. Lebih lanjut As'ad menjelaskan seseorang yang menjadikan meminta-minta sebagai pekerjaannya adalah sesuatu yang dilarang oleh agama Islam.

"Orang yang memberi itu lebih baik daripada orang yang menerima, sedangkan orang yang menjadikan meminta-minta itu pekerjaannya sama saja menurunkan derajatnya sendiri,".

Menurut As'ad, permasalahan pengemis ini adalah masalah yang harus jadi perhatian bersama masyarakat dan pemerintah. Dia pribadi memandang program pembangunan yang dimulai dari kawasan pinggiran dan dari desa oleh pemerintah sudah tepat dan harus didukung.

"Saya pribadi sangat mendukung program itu, ini juga kan salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat," ujarnya.

 

 

Terpopuler