REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya pemudik yang memanfaatkan jasa mudik gratis membuat angka pemudik yang menggunakan jasa bus antar kota antar provinsi menurun.
Meski kondisi sekitar terminal keberangkatan tetap ramai, para pemudik atau yang menggunakan mode transportasi darat, khususnya bus antar kota antar provinsi, terbilang menurun dari tahun ke tahun. Selain karena mudik gratis, menurunnya angka pemudik disebabkan juga oleh meningkatnya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dan pemudik yang memakai jasa transportasi kereta api.
Sejumlah petugas perusahaan otobus yang sempat ditemui di Terminal Kalideres mengakui, tahun ini para pemudik yang menggunakan jasa transportasi bus untuk mudik lebaran mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Mereka pun mengeluhkan banyaknya penumpang yang biasanya menggunakan jasa transportasi bus, beralih mengikuti promosi mudik gratis, yang banyak diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Keluhan tersebut sempat terlontar oleh Kepala Bus AKAP Terminal Kalideres, Djoko Sukarno. Jika kondisi ini terus bertahan, kata Djoko, dia memperkirakan beberapa tahun mendatang akan bangak PO yang gulung tikar. "Kalau begini terus bisa saja bangkrut beberapa tahun lagi," kata dia.
Senada, Ketua DPP Organda, Andrianto Djokosoetono juga menyampaikan keresahannya mengenai angka pemudik yang menggunakan jasa transportasi darat, khususnya bus antar kota antar provinsi. Ia juga menyayangkan minimnya kordinasi, yang harusnya dilakukan antara pemangku kebijakan dengan pengurus organisasi angkutan darat. Padahal, koordinasi bisa membuat mudik gratis tidak penurunkan angka pemudik menggunakan bus AKAP.
Andrianto juga menyayangkan kebijakan yang memberikan potongan biaya jalan bebas hambatan kepada kendaraan pribadi, yang justru dianggap membuat pemudik yang menggunakan kendaraan semakin bertambah. Hal tersebut, menurut Andrianto, selain menurunkan angka pemudik yang menggunakan jasa bus AKAP, juga membuat kemacetan di jalan bebas hambatan bertambah karena menambah volume kendaraan.
"Mudik gratis harusnya ada kordinasi, lalu angkutan pribadi tidak perlu ada diskon, menambah pengguna kendaraan pribadi," pungkasnya.