REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, diperkirakan terjadi pada H-2 atau dua hari jelang perayaan Idul Fitri.
Head Of Corporate Secretary and Legal Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi di Tangerang, Selasa, mengatakan pergerakan penumpang pada H-2 diprediksi mencapai 193.740 orang. Sementara itu, untuk arus balik lebaran tahun ini puncaknya akan terjadi pada H+5 dengan pergerakan 197.701 orang.
Adapun pergerakan penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada H-7 hingga H+7 tahun ini diperkirakan mencapai 2,718 juta orang atau meningkat sekitar 2 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode sama tahun lalu yakni 2,663 juta orang.
Oleh karena itu, untuk menjamin kenyamanan penumpang pesawat, PT Angkasa Pura II membuka tiga posko Angkutan Lebaran yaitu Posko Utama di Terminal 1, lalu posko di Terminal 1B Keberangkatan dan Terminal 2F.
Personil yang terlibat di posko tersebut adalah petugas Data Statistik Bandara sebanyak 25 orang, Terminal Operation Services sebanyak 30 orang. Lalu Pramuka Siaga Umum sebanyak 87 orang, Sentra Operasi Terminal sebanyak 22 orang, kemudian petugas informasi sebanyak 63 orang dan dari aviation security atau avsec sebanyak 306 orang.
"Seluruh petugas telah siaga selama 24 jam untuk melayani penumpang yang setiap harinya terus mengalami peningkatan," ujarnya.
Kementerian Perhubungan sebelumnya memperkirakan jumlah pemudik tahun 2015 yang menggunakan layanan penerbangan mencapai 6,5 juta orang. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, sebagian besar pemudik telah membeli tiket sejak lama.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh petugas di setiap bandara agar melakukan kesiapan dalam menghadapi lonjakan penumpang. Direktur utama Angkasa Pura II Budi Karya mengatakan, operasi mudik lebaran melibatkan berbagai pihak seperti TNI, kepolisian, pihak Maskapai, OIC, AirNav hingga unsur lainnya yang terlibat dalam layanan penerbangan.
Pihaknya juga nanti akan membuat posko informasi mengenai data penumpang dan jadwal penerbangan yang dapat diketahui oleh masyarakat.