REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan membatasi operasional bus Transjakarta di seluruh wilayah Ibu Kota pada malam takbiran Idul Fitri 1436 Hijriah. "Pada malam takbiran, bus hanya beroperasi sampai dengan pukul 18.00 WIB. Diharapkan seluruh penumpang dapat menyesuaikan," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih di Jakarta, Selasa (14/7).
Menurut pria yang akrab disapa Kosasih itu, pembatasan operasional bus Transjakarta pada malam takbiran dilakukan mengingat kondisi Ibu Kota yang cenderung ramai dengan adanya konvoi kendaraan. "Karena pada malam takbiran biasanya selalu ramai konvoi kendaraan, sehingga lalu lintas jadi macet. Selain itu, kita juga ingin menghindari bahaya petasan yang biasanya ramai pada malam takbiran," ujar Kosasih.
Tidak hanya bus Transjakarta reguler, dia menuturkan armada bus Transjakarta jenis angkutan malam hari (amari) juga dibatasi operasionalnya, yakni hanya sampai dengan pukul 04.00 WIB. "Operasional bus Transjakarta amari itu juga dibatasi karena kita ingin memberikan kesempatan bagi seluruh pegawai yang akan melakukan ibadah shalat Ied pada pagi harinya," tutur Kosasih.
Setelah itu, dia mengungkapkan tepat pada hari raya Idul Fitri, bus Transjakarta akan kembali beroperasi mulai pukul 09.30 WIB. Sama halnya dengan bus Transjakarta Amari yang kembali beroperasi secara normal. "Sedangkan untuk bus tingkat pariwisata (bus city tour), waktu operasionalnya akan dimulai dari pukul 12.00 WIB. Ini menyesuaikan dengan jam buka pusat-pusat perbelanjaan di Jakarta," ungkap Kosasih.