Jumlah Kendaraan Via Pantura Turun Drastis

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ani Nursalikah

Selasa 14 Jul 2015 10:39 WIB

Pemudik asal Jakarta menggunakan kendaraan bajaj untuk perjalanan mudik saat melintas di Jalur Pantura, Indramayu, Senin (13/7).  (Republika/AGung Supriyanto) Pemudik asal Jakarta menggunakan kendaraan bajaj untuk perjalanan mudik saat melintas di Jalur Pantura, Indramayu, Senin (13/7). (Republika/AGung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Arus kendaraan mudik yang masuk ke Jalur Pantura mengalami penurunan drastis. Dari data monitoring kepolisian di pusat pemantauan mudik Operasi Ketupat Lodaya Jawa Barat, hingga H-4 pukul 24.00 kendaraan yang melintasi Jalur Pantura terpantau sebanyak 573.376.

Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding periode yang sama di 2014. Tahun lalu, hingga H-4 jumlah kendaraan yang melintasi Pantura berjumlah 1.968.625.

Rata-rata per hari kendaran yang melintasi jalur pantai utara ini berada di angka 400 ribu kendaraan. Sedangkan tahun ini, rata-rata kendaraan yang melintasi jalur Pantura tercatat 120 ribu perhari.

Bahkan bila dibandingkan dengan dua jalur utama mudik lainnya di Jawa Barat, jumlah kendaraan yang melintasi Pantura masih lebih sedikit.

Jalur selatan misalnya, hingga H-4, ada 805.194 kendaraan yang melintasinya. Padahal tahun lalu, jumlah kendaraan yang melintasi kawasan ini di periode yang sama jauh lebih sedikit dari Pantura.

Meski relatif rendah, namun angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Saat itu, hingga H-4 kendaraan yang melintasi jalur tengah berjumlah 124.907.

Menurut kepolisian, fenomena menurunnya jumlah kendaraan di jalur Pantura ini disebabkan banyak faktor. Pertama, para pemudik memilih menggunakan kereta karena transportasi ini semakin baik infrastrukturnya.

Mudik gratis yang marak dilakukan instansi-instansi baik negara maupun swasta juga cukup mengurangi minat pemudik menggunakan kendaraan pribadi.

"Kemungkinan lainnya, ya memang minat mudik yang turun dari masyarakat. Apalagi saat ini sedang musim ajar baru anak sekolah, tidak menutup kemungkinan itu ikut menghalangi masyarakat dari segi biaya mudik," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Sulistyo Pudjo Hartono kepada Republika di Pospol Cikopo Selasa (14/7).

Meski demikian, Pudjo menyatakan kepolisian akan senantiasa siaga karena potensi meledaknya jumlah kendaaraan yang masuk ke Pantura bisa terjadi kapanpun. Terlebih menurutnya puluhan ribu calon pemudik yang bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan industri seperti Karawang, Bekasi, dan Purwakarta baru akan mudik pada H-2 sesuai dengan waktu libur lebaran mereka.

Terpopuler