REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Berbeda dengan siang hari, yang terlihat lengang, Selasa (14/7) dini hari ini, pemudik yang hedak menyeberang ke Pulau Sumatera mulai berdatangan ke Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Kantong-kantong parkir dermaga pun mulai dipadati antrean kendaraan yang menunggu datangnya kapal.
Manager Usaha PT Angkutan Sungai dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry cabang Merak, Nana Sutisna mengatakan, setiap harinya pemudik lebih memilih malam hari untuk melakukan perjalanan karena tidak terik.
Nana sendiri sebenarnya memprediksi, Selasa (14/7) malam akan menjadi puncak arus mudik. “Kalau puncak kita prediksi terjadi pada Selasa malam hingga Rabu malam. Soalnya selasa itu PNS dan lainnya sudah mulai cuti. Sedangkan anak sekolah sudah libur sejak lama,” kata Nana Sutisna, Senin (13/7).
Sementara, menurut data terbaru yang keluar pada H-4 per tanggal 13 Juli hingga pukul 20.00 malam ini, pejalan kaki tercatat sebanyak 5.907 orang, kemudian kendaraan roda dua tercatat 1.850 unit, kendaraan pribadi roda empat tercatat 3.218 unit, kendaraan bus sebanyak 269 unit, dan truk tercatat ada sebanyak 344 unit.
“Kalau untuk truk, hari ini dishub sudah melarang truk barang non sembako untuk menyebrang. Jadi truk yang mengantar sembako dan BBM saja yang boleh menyebrang,” kata Nana.
Diprediksi jumlah pemudik akan terus melonjak hingga pagi ini. Karena, sesuai pantauan, sejak pukul 23.00 sampai tengah malam ini pun, para pemudik, baik pejalan kaki atau pun yang menggunakan kendaraan sudah mulai menyerbu dahttp://cms.republika.co.id/news/createn memadati kantong-kantong parkir di Pelabuhan Merak.
Kendaraan pribadi terutama kendaraan roda empat mendominasi area parkir dermaga, dari dermaga satu hingga lima. Sedangkan, untuk roda dua, terpantau masih normal tanpa adanya anrean panjang. Dan masih mendominasi di jalur arteri dari Serang menuju Pelabuhan Merak.
Untuk pejalan kaki sendiri, terlihat sudah mulai mengatri di depan loket pelabuhan. Dan juga memenuhi gangway, sebelum masuk ke kapal.