REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memastikan kondisi angkutan mudik Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah/2015 di Terminal Baranangsiang, laik jalan dan memenuhi standar keselamatan angkutan umum. Baik itu angkutan umum antara kota dalam provinsi maupun antara kota antar provinsi (AKAP/AKDP).
"Kita pastikan tiga hal dalam pengecekan kondisi di Terminal Baranangsiang, yakni kelayakan jalan bus, dilihat dari kondisi rem, lampu penerang, lampu seins dan kondisi penumpang. Semua bus dalam keadaan laik jalan," kata Bima usai meninjau persiapan mudik lebaran di Terminal Baranangsinga, Senin (13/7).
Bima yang juga didampingi Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Kepala DLLAJ, Achshin Prasetyo melakukan pengecekan di Terminal Baranangsiang, mematau jumlah aktivitas, serta kondisi kelayakan bus. Ia juga menyempatkan diri mengecek kondisi dua bus yang akan diberangkatkan dari Terminal Baranangsiang, yakni bus expres jurusan Kuningan Jakarta, dan bus Arimbi tujuan Banten dan Cilegon.
Memeriksa kondisi lampu, rem, kipas air, dan kondisi di dalam bus. Ia juga menyempatkan memasang stiker bertuliskan angkutan lebaran DLLAJ Kota Bogor ke salah satu bus. "Semuanya kita cek, fasilitas lain di dalam bus, sampai surat-surat bus kita periksa," ujar Bima.
Menurut Bima, hingga hari keempat sebelum Lebaran Idul Fitri, belum terjadi peningkatan arus mudik penumpang di Terminal Baranangsiang. Situasi di terminal masih normal. "H-4 lebaran ini belum terjadi peningkatan yang signifikan, kenaikan penumpang dalam batas normal," katanya.
Terkait kenaikan tarif, lanjut Bima, pihaknya memberikan warning kepada perusahaan oto bus yang menaikkan tarif diluar ketentuan tarif batas atas dan batas bawah yang telah diatur oleh pemerintah pusat maupun provinsi.
"Tarif sudah diatur sesuai tarif batas atas dan batas bawah. Semua harus mengacu pada peraturan tersebut, jika ada yang kedapatan melanggar tarif, akan kita tindak sesuai aturan yang berlaku," ujar Bima.