Muslim Dunia Rayakan Idul Fitri pada Waktu Berbeda

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri

Senin 13 Jul 2015 22:12 WIB

RUKYATUL HILAL - Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tarcker saat dilakukan rukyatul hilal, guna menentukan 1 Syawal 1434 H, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan, Foto: FOTO ANTARA/ Saiful Bahri RUKYATUL HILAL - Petugas Rukyat meneropong posisi hilal (bulan) menggunakan hilal tarcker saat dilakukan rukyatul hilal, guna menentukan 1 Syawal 1434 H, di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan,

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -– Penetapan satu Syawal tahun ini akan jatuh pada tanggal yang berbeda di seluruh dunia. Sebagian negara telah menetapkan 17 Juli, sementara sejumlah negara lain menetapkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari berikutnya.

Menurut laporan dari Emirates, dilansir dari onislam.net, Senin (13/7), Islamic Crescent Observation Project (ICOP) menyatakan berdasarkan perhitungan astronomi, Idul Fitri 1436 H akan jatuh pada Jumat (17/7) di sebagian besar negara-negara Muslim.

Kepala ICOP, Mohammed Shoukat Awdah, mengatakan sebagian besar negara Muslim akan melihat hilal, Kamis (16/7). Perhitungan serupa juga dikemukakan Sharjah Planetarium di Uni Emirat Arab.

Mayoritas Muslim di seluruh dunia memulai awal Ramadhan pada tanggal yang sama, 18 Juni. Namun, penetapan satu Syawal tampaknya akan menunjukkan hasil yang berbeda.

Di India, Hari Raya Idul Fitri dimungkinkan, Sabtu (18/7). Imam Umer Ahmed Ilyasi, Ketua All India Imam Organization menyatakan, penetapan dilakukan berdasar penampakan hilal. Sementara di Ghana, National Hilal Committee (NHC) telah mengumumkan Idul Fitri tahun ini akan dirayakan pada 18 Juli.

Idul Fitri merupakan salah satu dari dua Hari Raya kaum Muslim. Penetapan Idul Fitri seringkali menjadi isu kontroversial di beberapa negara Muslim. Pasalnya, satu pihak menggunakan perhitungan kalender Hijriah, sedangkan pihak lain meyakini penetapan dengan melihat penampakan hilal.

Pemerintah di sejumlah negara seperti Malaysia dan Brunei kemudian melakukan penetapan yang harus diikuti seluruh kaum Muslim di negara yang bersangkutan.

Terpopuler