REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti telah selesai melakukan kontrol komando di pusat pemantauan arus mudik Jawa Barat (Jabar) di Pospol Cikopo, Ahad (12/7) kemarin. Dalam kunjungan tersebut, Badrodin meminta agar kepadatan yang disebabkan antrean panjang di pintu gerbang masuk Tol Cipali, yakni Cikopo bisa diatasi.
"Salah satunya dengan mempercepat proses pembayaran ongkos tol di pintu masuk dan keluar," ujar Badrodin.
Menanggapi hal ini, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pengelola Tol Cipali mengaku telah melakukan terobosan untuk mempercepat proses pembayaran tol. Kepala Cabang LMS Gardu Cikopo Suyitno mengatakan, permasalahan sebenarnya bukanlah tentang lambatnya petugas kasir melayani transaksi pembayaran tiket.
Tetapi, polah pengemudi yang lebih senang membayar tol dengan uang bernominal besar. Alhasil, proses transaksi yang bisa diselesaikan 3 detik saja membengkak sampai belasan detik. Untuk itu, menurut Suyitno, para petugas tol tersebut sudah dikerahkan untuk menangani antrean panjang di gardu masuk Tol Cipali.
Cara paling sederhana yang mereka lakukan untuk menekan durasi proses pembayaran tol ialah dengan sistem jemput bola. "Para petugas kami mendatangi satu persatu mobil yang hendak membayar tarif, di situ petugas kami menukarkan uang recehan dengan pecahan besar yang dimililki pengemudi," kata dia.
Tindakan ini dikatakannya cukup efektif menekan antrean. Durasi dari proses pembayaran tol menjadi jauh lebih cepat karena pengemudi telah memegang uang pecahan sehingga bisa pas membayar tarif Cipali.
"Pecahannya mulai dari Rp 2.000, sampai Rp 20 ribu. Ini sudah kami terapkan dan efeknya langsung terasa, antrean di depan Tol Cipali berkurang," ujarnya.