REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang akhir bulan Ramadhan, gelombang mudik mulai melanda Indonesia. Mudik dipercaya sebagai bentuk pemerataan ekonomi hingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi asalkan tepat pemanfaaatan dana mudik tersebut.
Menurut Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Islam (CIBEST) Institut Pertanian Bogor (IPB), Irfan Syauqi Beik, menilai mudik memang menggerakan uang dari desa ke kota. Namun merata atau tidaknya ekonomi selama periode lebaran tergantung pada pemanfaatan dananya.
"Sebenarnya pemerataan atau tidak itu tergantung pemanfaatan dananya.Tapi pergerakan ini dimanfaatkan pada beberapa hal seperti transportasi dan makananan. yang pasti sektor transportasi diuntungkan dengan mudik," ujarnya kepada ROL, Senin, (13/7).
Terkait pemanfaatan dana yang dipertanyakan apakah berdampak jangka panjang atau pendek. Ia menganggap itu semua tergantung pemanfaatannya juga."Kalau pemanfaatan dana bersifat konsumtif maka hanya berdampak jangka pendek bagi ekonomi," terangnya. Ia mencontohkan, pembelian barang sandang dan pangan hanya bersifat jangka pendek saja.