Jalinsum Diguyur Hujan, Kendaraan Pemudik Sempat Lengang

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Joko Sadewo

Senin 13 Jul 2015 14:01 WIB

Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi). Foto: Republika/Maspril Aries Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Arus mudik di jalan lintas Sumatera ruas Jalan Soekarno-Hatta kota Bandar Lampung, sempat lengang dari kendaraan pemudi pada Senin (13/7) siang. Hujan deras mulai turun di wilayah kota, membuat pemudik berkendaraan sepeda motor terhenti meneruskan perjalanan mudik.

Setelah musim panas selama Ramadhan 1436 H, untuk pertama kalinya, hujan ringan telah turun pada Ahad (12/7) malam. Kondis langit berawan masih terjadi pada Senin pagi hingga siang. Sekitar pukul 13.00 WIB, hujan deras membasahi sejumlah wilayah di kota ini, termasuk jalur Jalinsum yang sebelumnya ramai kendaraan pemudik.

Ruas jalinsum kawasan Jalan Soekarno-Hatta, mulai Panjang hingga Natar, sepi dari kendaraan pemudik, terutama pemudik bermotor. Jalinsum jalur ini dikenal padat karena berada dalam kota, dan banyak perempatan menuju pemukiman penduduk. Hanya beberapa pemudik bermobil yang melintas pada siang itu, sedangkan pemudik bermotor tidak terlihat melintas.

"Mudah-mudahan hujan ini membawa berkah. Soalnya, sebelumnya panas terik, debu berterbangan di jalan raya," kata Rafi, pemudik bermotor asal Banten, yang terpaksa berteduh di pertokoan jalan lintas. Ia memilih mudik dengan motor pada siang hari, untuk menjaga keselamatan di jalan.

 

Arus kendaraan mobil dan truk di ruas Jalinsum mulai dari Pelabuhan Bakauheni hingga Natar, masih relatif lancar dan normal. Lonjakan pemudik berkendaraan pribadi meningkat pada petang hingga malam hari. Pemudik menggunakan mobil pribadi rata-rata didominasi kendaraan pelat nomor polisi DKI Jakarta dan sekitarnya. Mereka mudik dengan iring-iringan dua sampai tiga mobil menuju kota-kota di Lampung.