REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat (Sumbar), akan menggelar rukyatul hilal atau melihat bulan untuk menetapkan 1 Syawal 1436 Hijriah di Tabing Padang .
"Rukyatul hilal dilaksanakan pada Rabu 15 Juli menjelang matahari terbenam di shelter evakuasi tsunami Tabing, Koto Tangah sebagai acuan dalam menetapkan jatuhnya Idul Fitri 1436 Hijriah," kata Kasubag Humas Kantor Wilayah Kemenag Sumbar, M Rifki di Padang, Senin.
Ia mengatakan, rukyatul hilal akan dilakukan sekitar pukul 17.00 WIB dengan menggunakan alat sejenis teropong yang disebut Teodolit untuk melihat posisi bulan. Setelah melakukan rukyatul hilal, BHR akan langsung melaporkan hasil pengamatannya ke Jakarta untuk kemudian menjadi salah satu masukan dalam sidang isbath penetapan 1 Syawal.
Ia mengatakan, tim yang melakukan Rukyatul Hilal berasal dari hakim pengadilan agama, perguruan tinggi serta Kementerian Agama Sumbar.
Ia menjelaskan, berdasarkan perhitungan hisab, 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada 17 Juli. Namun, dalam menetapkan Idul Fitri pemerintah melakukan rukyatul hilal dan kemudian ditetapkan melalui sidang isbath yang digelar Kementerian Agama. Sidang isbath diikuti pakar dan akademisi yang menguasai metode hisab dan rukyat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam .
Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan pemerintah dalam berlebaran yang akan diumumkan Rabu malam 15 Juli 2015.
Sementara, Anggota Komisi IV DPRD Padang Muharlion mengimbau masyarakat agar berlebaran mengikuti ketetapan yang diputuskan pemerintah.
"Mari bersama-sama menunggu keputusan pemerintah karena dibahas dan ditetapkan oleh pihak yang berkompeten serta dihadiri perwakilan organisasi kemasyarakatan yang ada," lanjut dia.