REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak kasus kecelakaan sepeda motor yang terjadi saat musim mudik. Mudik menggunakan sepeda motor juga mengancam kesehatan mulai dari nyeri hingga kelelahan yang bisa berakibat pada kecelakaan.
Namun tak sedikit masyarakat Indonesia yang tersebar di penjuru kota memilih menggunakan sepeda motor untuk mudik ke kampung halaman. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama mengatakan jika kondisi memang harus menggunakan motor untuk mudik, ada persiapan yang bisa mencegah hal-hal negatif yang tidak diinginkan.
"Jika terpaksa harus mudik menggunakan sepeda motor, sebaiknya hanya untuk perjalanan dengan jarak yang tidak terlalu jauh," kata Tjandra lewat siaran pers yang diterima ROL, Senin (13/7).
Menurutnya, jika pemudik ingin menggunakan motor usahakan bukan untuk tujuan adalah Jawa Tengah ataupun Jawa Timur apabila berangkat dari Jakarta. Lebih baik memanfaatkan fasilitas pengangkutan sepeda motor dengan kapal laut maupun kereta api dari pemerintah dan sektor swasta. Kemudian mereka berangkat menggunakan moda transportasi umum.
Ia juga menyebut sangat tidak dianjurkan mudik menggunakan sepeda motor bila membawa istri dan anak-anak bersamaan. Sebab motor merupakan kendaraan yang hanya berkapasitas dua orang. Apalagi membawa bayi dihimbau keras tidak menggunakan motor karena dapat membahayakan kesehatan dan keselamatannya.
Jika memang sangat terpaksa harus mudik naik motor maka, tambahnya, mereka harus sering bersitirahat di jalan setidaknya setiap 4 jam sekali. Pemudik dihimbau memanfaatkan ratusan pos istirahat yang sudah tersedia sepanjang arus mudik. Pemudik harus mengingat kunci utama perjalanan adalah kesehatan agar selamat sampai tujuan.