Penyebab Pemudik Jalur Pantura Menurun

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Yudha Manggala P Putra

Senin 13 Jul 2015 05:40 WIB

Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Kapolri Jenderal Badrodin mengungkapkan, arus kendaraan mudik yang melintasi Jalur Pantura mulai dari Karawang hingga perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah menurun. Jenderal bintang empat itu mengatakan, penurunan kendaraan khususnya roda empat di Pantura disebabkan adanya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Purwakarta, Jawa Barat.

"Akan ada penurunan, tepatnya pengalihan arus karena mobil pribadi masuk Tol Cipali," ujarnya di pospol Cikopo, Purwakarta Ahad (12/7) malam.

Adapun, pemudik motor yang frekuensinya ikut berkurang memasuki Pantura disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, para pemudik memilih menggunakan kereta karena transportasi ini semakin baik infrastrukturnya. Kedua, adanya Tol Cipali juga membuat pemudik motor beralih menggunakan transportasi umum seperti bus yang melintasi jalur tersebut.

"Mudik gratis yang marak dilakukan instansi-instansi baik negara maupun swasta juga ikut mengalihkan penggunaan moda transportasi mudik para pemotor," ujarnya.

Apa yang Kapolri sampaikan, sama dengan pengamatan Republika di lapangan Ahad (12/7) malam hingga Senin (13/7) dini hari. Melahap perjalanan Karawang, Jawa Barat hingga Tegal, Jawa Tengah cukup 5 jam saja menggunakan roda empat dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam.

Pemandangan sepanjang perjalanan umum terlihat motor yang melintas ketimbang mobil pribadi. Di sepanjang jalur pantai utara ini, terdapat banyak rest area hampir di sepanjang titik. Mulai dari rumah makan hingga pos peristirahatan  yang dibangun oleh kepolisian.

Terpopuler