Keringat Sukarela Pramuka untuk Pemudik Merak

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Yudha Manggala P Putra

Senin 13 Jul 2015 01:37 WIB

 Anggota pramuka menolong membawakan barang bawaan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (12/7).  (Republika/Prayogi) Anggota pramuka menolong membawakan barang bawaan pemudik di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (12/7). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sembari asyik berbincang dengan pemudik di sampingnya, seorang pemuda berseragam coklat mendorong troli berisi barang bawaan yang menumpuk, di area parkir Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (12/7).

Meski peluh membasahi wajah, ia dengan sabar mendorong barang-barang yang sebenarnya bukan miliknya tersebut, dari Terminal Terpadu Merak (TTM) hingga loket penjualan tiket kapal yang jaraknya sekitar lebih dari satu kilometer.

Pemuda tersebut tidak memungut bayaran. Ia merupakan salah satu dari puluhan anggota praja muda karana (Pramuka) dari Kwartir Cabang Cilegon, yang memang turun secara sukarela membantu para pemudik di pelabuhan tersebut untuk mengantarkan barang.

Ada 30 anggota pramuka, termasuk dirinya, setiap hari bersiaga di Pelabuhan Merak.  Mereka dengan sukarela menawarkan jasa gratis membawakan barang bawaan pemudik.

“Kita setiap harinya sejak kemarin H-6 nanti sampai H-2 lebaran akan membantu pemudik pejalan kaki dari terminal terpadu merak hingga loket tiket membawa barang bawaan menggunakan troli yang sudah kita siapkan,” kata Arif Effendi, Ketua Regu Pramuka yang 'bertugas' pada hari itu, di area parkir Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (12/7).

Bagi Arif Effendi, salah satu anggota Pramuka , kegiatan sukarela ini merupakan bentuk pengabdian anggota pramuka yang tertuang pada dasa dharma pramuka. Mudik baginya salah satu momen untuk mengabdikan diri pada masyarakat.

Ia menjelaskan, untuk tahun ini, menyiagakan lima anggotanya di setiap pangkalan. Merka dari kalangan pramuka tingkat pelajar hingga mahasiswa. Selain itu, kata Arif pihaknya juga selain membantu pemudik membawakan barang bawaan akan memberikan iftar atau makanan berbuka untuk pemudik menjelang berbuka puasa.

Arif tak menampik, awalnya banyak pemudik yang merasa ragu ketika hendak dibantu. Mereka kerap bertanya apakah jasa yang mereka berikan berbayar atau gratis.

“Biasanya kita yang menawarkan kepada pemudik untuk membawakan barang, namun beberapa pemudik ada yang menanyakan tarif, tapi kita berikan penjelasan kalau kita sukarelawan dan gratis,” jelasnya

Sementara itu salah satu pemudik yang menggunakan jasa Pramuka, Vivi (25) merasa terbantu dengan adanya jasa dari anggota pramuka untuk membawakan barang bawaan.

“Ya pastinya terbantu,  kan kalau pakai jasa porter harus bayar, kalau ini gratis, porter sekali angkut bisa Rp 20 ribu,” kata Vivi yang akan mudik ke daerah Kalianda Lampung.