Tak Punya Tiket, Calon Pemudik Mengadu ke Polsek

Red: Agung Sasongko

Ahad 12 Jul 2015 22:51 WIB

Sejumlah pemudik menaiki KM Dorolonda yang akan berlayar ke Balikpapan dan Surabaya di Pelabuhan Pantoloan Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (8/7). Foto: Antara/Basri Marzuki Sejumlah pemudik menaiki KM Dorolonda yang akan berlayar ke Balikpapan dan Surabaya di Pelabuhan Pantoloan Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Calon penumpang tanpa tiket yang telanjur datang ke Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah,kebingunan dan akhirnya memilih mengadu ke Polsek Kawasan Pelabuhan Mentaya.

"Mereka berharap diizinkan menaiki kapal meskipun tidak punya tiket. Mereka meminta dicarikan solusi," kata Kapolsek KPM, Iptu Mahmud di Sampit, Ahad (12/7).

Para calon pemudik yang diperkirakan mencapai ratusan orang itu secara bergelombang datang ke Polsek setempat sejak malam hari. Mereka datang ke pelabuhan karena berharap dua kapal yang diberangkatkan pada Minggu pagi bisa mengangkut mereka, meski tidak memiliki tiket.

Polsek KPM menerima keluh kesah para calon pemudik dan telah menyampaikannya kepada pemerintah. Saat ini PT Pelayaran Nasional Indonesia dan PT Dharma Lautan Utama memang tidak lagi menjual tiket kapal karena semua sudah habis.

Mahmud mengakui, kondisi ini rawan terjadi konflik karena tingginya keinginan warga untuk mudik lebaran. Namun dia memperingatkan warga tidak bertindak anarkis karena dipastikan penegakan hukum akan ditegakkan.

Data diperoleh, ada 20 keberangkatan kapal yang melayani pemudik di Pelabuhan Sampit sejak H-15. Penjualan tiket keberangkatan 11 kapal milik PT Pelni dan 9 kapal PT DLU tersebut sudah habis.

Kabar terbaru, pemerintah mengirim KRI TCB-532/Teluk Celukan Bawang untuk membantu mengangkut pemudik dari Pelabuhan Sampit. Kapal berkapasitas 300 orang ini dijadwalkan berangkat pada 15 Juli sore menuju Semarang.

Terpopuler