REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) gelar mudik bareng masyarakat Indonesia di depan kantor PBNU, Jakarta. Sebanyak 2052 pemudik dengan 40 armada bus diberangkatkan, Ahad (12/7).
Bus tujuan Banyuwangi Jawa Timur dilepas Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. "Alhamdulillah Tahun ini Bank Mandiri membantu dengan memberikan 40 bis. Saya yakin tahun depan bisa 400 bis," ujarnya dalam pelepasan mudik gratis bareng NU, di depan kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Ahad (12/7).
Kiai Said berpesan untuk pemudik, supaya mudik diniatkan untuk silaturahim. Mencium tangan orangtua, tangan mertua, dan tangan guru, yang telah memberikan bekal ilmunya. "Guru atau ustaz yang mengajarkan kita satu huruf, dialah guru kita. Guru itu tidak ada bekas, selamanya, seperti halnya orgtua kita," ujarnya.
Kiai Said menuturkan, tidak benar jika masyarakat mudik diniatkan untuk pamer. Pamer akik, jam tangan, jaket, atau hal lain selain silatur arham "Niatnya silatur arham," ujar Aqil.
Ia mengatakan seperti yang disebut dalam Alquran. "Orang-orang yang baik, yang melakukan silaturrahim, seandainya ada persoalan, ketegangan, pagi putus sore nyambung lagi, belum bisa besok nyambung lagi, belum bisa, sore akur lagi, batasnya sampai tiga hari,".ujarnya.
Kiai menyampaikan terima kasihnya untuk Bank Mandiri yang telah memberikan sedekah bis yang bermanfaat. Siradj juga, mengucapkan selamat kepada para pemudik, dan juga mendoakan semoga selamat sampai tujuan dan di jaga oleh Allah SWT.