REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejumlah pengurus dan jamaah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Islamadina Perumahan Griya Kalibaru Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat menggelar kegiatan Safari Sembilan Bintang pada Sabtu (11/7) sampai Ahad (12/7). Kegiatan diisi dengan kunjungan dan itikaf ke Rumah Belajar Yatim Piatu dan Dhuafa Desa Cibuntu, Kecamatam Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu-Ahad (11-12/7).
Ketua rombongan kegiatan Fathi Royyani mengatakan, Safari Sembilan Bintang Islamadina didasari semangat mencari alternatif kegiatan baru bagi kaum Muslim perkotaan di malam-malam Ramadhan. Muslim perkotaan, kata Fathi, identik dengan rutinitas pekerjaan yang sangat sibuk, sehingga seringkali tidak punya waktu yang cukup untuk mengefektifan ibadah saat Ramadhan.
“Padahal, Ramadhan itu datang dengan keistimewaan dan keberkahan yang luar biasa. Sangat sayang apabila kita tidak bisa memanfaatkannya dan hanya melewatkan rejeki Ramadhan begitu saja,” kata Fathi kepada ROL, Ahad (12/7).
Ia menjelaskan, pengurus dan jamaah DKM Islamadina sudah dua kali melakukan kegiatan Safari Sembilan Bintang pada Ramadhan tahun ini. Kegiatan pertama dilakukan pada pertengahan Ramadhan dan kegiatan kedua dilakukan di pengujung Ramadhan 1436 H. Peserta safari berangkat dari Masjid Islamadina Perumahan Griya Kalibaru pada malam hari setelah tarawih dan tadarus bersama.
Peserta langsung menuju Rumah Belajar Yatim Piatu dan Dhuafa Cibuntu untuk melakukan shalat sunah taubat, berdzikir, dan mempelajari Alquran. Menjelang waktu subuh, peserta melakukan sahur bersama yang dilanjutkan shalat shubuh berjamaah diikuti pengajian fiqh dan tafsir Alquran.
Pengasuh Rumah Belajar Yatim Piatu dan Dhuafa Cibuntu Farid Wajdi mengatakan, secara pribadi, dia merasa bersyukur masih banyak umat Islam perkotaan yang meramaikan Ramadhan dengan kegiatan positif. Karena itulah, Farid mengaku sangat senang bisa menyuguhkan sajian ilmu-ilmu keagamaan yang dimiliki untuk pada peserta safari.
“Bisa dibilang ini seperti kegiatan santri super kilat khusus karena dalam waktu yang pendek punya semangat belajar banyak ilmu agama,” katanya.
Farid berharap, ke depan makin banyak Muslim perkotaan yang mengadakan kegiatan-kegiatan alternatif untuk mengisi Ramadhan dan menyemarakkan kegiatan dakwah Islam. Salah satu peserta Safari Sembilan Bintang Oni Komaruddin Panatagama mengatakan, banyak ilmu dan pengetahuan agama yang diperolehnya setelah mengikuti kegiatan safari.
“Semoga saja dengan tambahan ilmu-ilmu baru ini, saya pribadi dan umumnya rekan-rekan semua bisa makin menyempurnakan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari,” kata Oni.n