Umrah Iktikaf Kian Diminati

Red: Damanhuri Zuhri

Ahad 12 Jul 2015 15:28 WIB

Jamaah Umrah Foto: ROL/Agung Sasongko Jamaah Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Umrah itikaf atau berumrah pada 10 hari terakhir Ramadhan diyakini membawa berkah bagi umat Muslim yang melakukannya. Karena memiliki sejumlah kelebihan berumrah di kala itu, para jamaah pun berduyun-duyun melaksanakan ibadah tersebut.

Jumlah peminat umrah di bulan Ramadhan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hampir semua biro perjalanan haji mempunyai Program Umrah Itikaf karena merasa ada keistimewaan bila beribadah di malam-malam Lailatul Qadar di Tanah Suci.

Direktur Operasional Maktour, Mohammad Rocky, yang saat ini tengah melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci mengungkapkan padatnya Masjidil Umrah oleh umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah umrah di 10 hari terakhir Ramadhan.

''Pukul 10.00 saja pintu Masjidil Haram sudah ditutup, karena tidak mampu menampung umat Muslim dari berbagai negara yang melaksanakan ibadah umrah di akhir Ramadhan,'' ungkap Rocky melalui sambungan internasional kepada Republika, Ahad (12/7).

Mohammad Rocky yang mengaku akan berada di Tanah Suci hingga akhir Ramadhan, tidak bisa menebak secara pasti berapa banyak umat Muslim yang tengah berada di Tanah Suci, melaksanakan ibadah umrah akhir Ramadhan. ''Jumlah pastinya saya tidak tahu. Yang pasti, jamaah umrah sangat padat,'' jelas Rocky.

Setiap akhir Ramadhan, sambung Rocky, jumlah umat Muslim yang melaksanakan ibadah umrah akhir Ramadhan selalu membludak. Karena itu, kata dia, tidak banyak tempat yang luas di Masjidil Haram bagi umat Muslim yang akan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.

Ia menyarankan, bila ingin bisa mendapatkan tempat yang lumayan baik dan leluasa, bersegeralah ke Masjidil Haram. ''Usahakan berangkat menuju Masjidil Haram jauh sebelum waktu shalat tiba. Jika berangkat mendadak, sulit mendapatkan tempat yang nyaman,'' jelasnya.

Suasana di Masjidil Haram 10 hari terakhir Ramadhan, menurut penasehat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) ini, sangat berbeda dengan di Indonesia.

''Suasana masjid-masjid di Indonesia bila mendekati akhir Ramadhan jamaahnya semakin sedikit. Tapi di Masjidil Haram, suasanya justru semakin padat. Mereka ingin mengejar berkahnya Lailatul Qadar,'' ungkap Rocky menambahkan.

Terpopuler