REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, ada satu kewajiban yang harus ditunaikan umat Muslim, yakni berzakat fitrah. Inilah salah satu kewajiban di Ramadhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi agar membersihkan segala keburukan di bulan Ramadhan.
Menurut ustaz Erick Yusuf, zakat fitrah dipercaya mampu melenyapkan hal-hal negatif yang dilakukan selama berpuasa. "Zakat fitrah gunanya membersihkan hal-hal tidak bermanfaat yang dilakukan selama bulan ramadhan," katanya kepada Republika. Sehingga berbeda dengan zakat lainnya, zakat fitrah hanya diwajibkan di bulan Ramadhan.
Meski fungsinya terbilang luar biasa sebagai pembersih keburukan tapi jumlah zakat fitrah tergolong tidak banyak yaitu sebesar dua setengah kilogram bahan makanan pokok.
Menurut ustaz Erick hal itu terjadi karena zakat fitrah bersifat spesial untuk menggugurkan keburukan umat Muslim. "Jumlahnya dikit supaya semua orang mampu membayarnya. Kalau banyak, ya cuma sedikit yang bisa membayar," ujarnya.
Ia menegaskan Allah SWT memiliki sistem yang luar biasa dengan kewajiban zakat fitrah yang sedikit supaya semua orang mampu membayarnya, kecuali golongan mustahik zakat.
Terkai dengan pola pembayaran kepada pihak amil zakat, dirinya menyarankan lebih baik bersifat tunai saja. "Sebaiknya sih tunai dan bayar di awal biar gampang diatur sama amil zakat," imbaunya.
Sedangkan jika ada orang yang memberikan zakat fitrah berupa uang kontak kepada mustahik zakat, ia tidak melarangnya. Ia hanya menyarankan lebih baik diberikan bahan makanan saja agar bisa langsung digunakan.
"Kalau kasih bahan makanan itu supaya mereka (penerima zakat) ikut rayakan hari raya. Jangan sampai ada kaum duafa yang tidak makan di hari raya," ucapnya.