REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Modus penipuan tiket oleh calo kepada para penumpang di Terminal Mandalika, Mataram, Nusa Tenggara Barat marak terjadi saat mudik Lebaran. Ida, warga Kota Mataram yang hendak mudik ke Pulau Sumbawa menggunakan bus mengaku membeli tiket seharga Rp 130 ribu dari seorang calo yang berseragam dengan identitas agen.
Namun, saat hendak menuju lokasi ternyata bus yang akan digunakan untuk berangkat ternyata tidak ada alias tiket yang dibeli ternyata bodong. “Saya beli tiket Rp 130 ribu ke Sumbawa tapi ternyata bisnya gak ada, ada sindikat penipu penjualan tiket disini,” ujarnya kepada wartawan di Terminal, Ahad (12/7).
Dirinya mengaku langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi yang tengah berjaga disekitar terminal. Hingga akhirnya, uang Rp 130 ribu bisa ia peroleh kembali. Namun, Ida mengaku tidak hanya dirinya yang menjadi korban akan tetapi banyak penumpang lain yang mengalami kejadian serupa. Ia mengetahui itu setelah polisi memberitahukan sebelumnya ada yang melapor.
Ida mengaku kecewa dengan kejadian tersebut sebab dirinya serta penumpang lain yang menjadi korban akan enggan datang ke Terminal Mandalika. Tidak hanya itu, setelah dirnya bisa membeli tiket, ia harus tetap menunggu selama satu jam sebab bus belum berangkat.
“Akhirnya tadi beli tiket ke Sumbawa pukul 09.00 Wita tapi hampir satu jam belum berangkat,” ungkapnya.
Elisa, pemudik asal Yogya yang menggunakan jasa bus di Terminal Mandalika keberangkatan ke Sumbawa mengaku hingga pukul 10.00 Wita, bus yang hendak ditumpanginya belum juga berangkat. Padahal, dirinya sudah sejak pukul 04.00 dini hari menunggu di Terminal.
Ia pun mengaku hanya dimintai menunggu saja oleh pihak bus tanpa diberikan informasi yang jelas penyebab bus belum berangkat. “Kita dikasih tahu untuk menunggu saja,” ungkapnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi kepada Kepala Terminal di kantornya, yang bersangkutan tidak berada ditempat dengan alasan libur hari kerja.