Ramadhan, LAZ Capai 50 Persen dari Total Zakat Tahunan

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko

Ahad 12 Jul 2015 18:01 WIB

Zakat  (illustrasi) Foto: Republika/Agung Supriyanto Zakat (illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran berzakat di tengah umat bermunculan pada bulan Ramadhan. Direktur Utama Lazismu, Khoirul Muttaqin mengungkapkan, perolehan zakat di lembaga-lembaga amil zakat selama bulan Ramadhan minimal mencapai 50 persen dari total pendapatan zakat tahunan.

“Minimal 50 persen perolehan zakat dari masa setahun itu dihasilkan pada bulan Ramadhan, bahkan ada yang sampai menggalang zakat di atas angka 70 persen dari total perolehan satu tahun,” kata Khoirul kepada ROL, Sabtu (11/7).

Khoirul menjelaskan, zakat yang dimaksud adalah zakat mal. Untuk zakat fitrah, kebiasaan sebagian besar warga masih memercayakan kepada masjid-masjid setempat. Meskipun, ia menegaskan lembaga-lembaga amil zakat juga menerima zakat fitrah.

Khoirul menuturkan, perolehan zakat secara nasional di Lazismu tahun lalu mencapai 80 miliar. Dari 119 cabang di seluruh Indonesia, perolehan zakat di tiap cabang berbeda-beda. Ada yang hanya seratus juta, tetapi ada yang mencapai lebih dari dua miliar. Sementara, perolehan zakat di ibukota tahun lalu berkisar di angka 12 miliar.

 

Tahun ini, Khoirul belum bisa memprediksi angka resmi perolehan zakat di Lazismu. Namun, Dirut Lazismu ini memperkirakan adanya kenaikan. Menurutnya, hampir setiap tahun perolehan zakat naik antara 40 sampai 50 persen. Capaian tertinggi biasanya berada pada minggu terakhir Ramadhan, tiga atau empat hari menjelang Idul Fitri.

“Kalau pada hari-hari terakhir Ramadhan, perolehan zakat setiap harinya bisa mencapai angka miliaran,” kata Khoirul. Lebih lanjut, ia menyatakan terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya zakat dan nilai strategis zakat dalam pembangunan.