REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Ketua Pos Pengamanan Exit Tol Pejagan, Heru mengungkapkan, pintu Tol Pejagan-Pemalang bisa ditutup kapan saja. Meski begitu, penutupan akan disesuaikan dengan kepadatan pemudik yang melintasi ruas jalan tol dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) tersebut.

"Penutupan ya fleksibel, kita akan lihat bagaimana situasi dan kondisinya. Kalau tanggal 16 Juli masih ramai juga ya gak mungkin kita tutup lah," kata dia kepada Republika, Ahad (12/7).

Heru menambahkan, pada prinsipnya dioperasikannya tol sepanjang 20 kilometer tersebut adalah untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi di pintu exit Tol Pejagan. Tapi, lanjut dia, pada arus mudik tahun ini sudah terasa perbedaannya, yakni lebih lancar dari tahun sebelumnya.

"Tapi sudah kelihatan hasilnya kok, lebih lancar tahun ini dari pada tahun-tahun sebelumnya," tambah Heru.

Meski sempat terjadi penumpukan di pintu ke luar Tol Pejagan-Brebes Timur, menurut Heru itu wajar saja. Sebab, penumpukan tersebut terjadi karena menunggu penyebrangan.

"Dari jalur Pantura juga kan tetep dijalankan. Jadi penumpukan ya wajar karena karena kan harus menunggu," ucap dia.