Arus Mudik Selatan Jabar Tersendat di Dangdeur

Red: Indira Rezkisari

Ahad 12 Jul 2015 10:37 WIB

Sejumlah petugas berbaris pada tinjauan kesiapan Operasi Ketupat Lodaya 2015, di Limbangan, Kabupaten Garut, Kamis (25/6).  (foto: Septianjar Muharam) Sejumlah petugas berbaris pada tinjauan kesiapan Operasi Ketupat Lodaya 2015, di Limbangan, Kabupaten Garut, Kamis (25/6). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Arus kendaraan di jalan raya Bandung-Garut atau Jalur selatan Jabar tersendat di kawasan Dangdeur, Rancaekek, Kabupaten Bandung, akibat ramainya aktivitas orang dan kendaraan umum yang berhenti, Ahad (12/7).

Sejumlah angkutan umum di kawasan Dangdeur itu tampak berhenti untuk menurunkan atau menaikan penumpang, bahkan ada beberapa angkutan kota berhenti untuk menunggu penumpang. Selain itu sejumlah angkutan umum lainnya seperti bus umum dan mini bus "Elf" sesekali berhenti di badan jalan.

Laju kendaraan juga sesekali tersendat ketika ada kendaraan keluar masuk di pertigaan jalan Sayang atau kendaraan yang menuju atau datang dari arah Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Situasi di kawasan Dangdeur itu menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang di tiga lajur jalan raya nasional itu.

Selain di Dangdeur, arus kendaraan juga sempat tersendat di pertigaan Cileunyi setelah pintu tol Cileunyi menuju arah timur Rancaekek. Hambatan arus lalu lintas tersebut dikeluhkan sejumlah pengguna jalan yang melintas di kawasan Dangdeur.

Sudar seorang pengguna jalan mengatakan, cukup kesal dengan adanya kendaraan yang berhenti sembarangan di kawasan Dangdeur. Seharusnya, kata dia, petugas yang bersiaga di jalur itu dapat menertibkan kendaraan yang menyebabkan terhambatnya arus lalu lintas.

"Sekarang ini kan banyak kendaraan yang mudik, jadi kalau ada kendaraan berhenti sembarangan pastinya akan menyebabkan macet," kata Sudar yang hendak pergi dari Bandung ke Garut itu.