REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Doni Hermawan meminta warga mewaspadai kebakaran saat perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah. "Sekarang mulai musim kemarau dan ketika Lebaran juga kemungkinan kemarau dan bencana yang rawan pada musim sekarang ini yakni kebakaran," katanya di Pandeglang, Banten, Sabtu (12/7).
Ia menyatakan, saat merayakan Idul Fitri banyak warga yang melaksanakan aktivitas menggunakan api, seperti membakar ikan atau sejenisnya, dan ini potensial menimbulkan bencana kebekaran. "Kita tidak melarang aktivitas apapun dalam merayakan 'hari kemenangan' tapi diharapkan waspada, jangan sampai menimbulkan bencana," ujarnya.
Bagi warga Pandeglang yang akan mudik, diharapkan memadamkan seluruh saluran listrik. Hidupkan lampu alakadarnya dan jangan lupa menitipkan ke tetangga agar mematikan saklar listrik pada siang hari. "Setelah hari H Lebaran banyak juga warga yang bepergian, baik untuk berwisata maupun mengunjungi saudaranya. Kita minta semua sumber api, seperti listrik, kompor gas maupun tungku api. Harus benar-benar mati ketika ditinggalkan," ujarnya.
Doni juga mengharapkan warga segera malapor pada posko kesiapsiagaan yang didirikan BPBD, Polsek atau Koramil ketika terjadi kebakaran ataupun bencana lainnya supaya bisa segera ditangani. "Langsung lapor, dan kami pasti terjunkan personel dan peralatannya ke lapangan guna melakukan penanganan sehingga bencana bisa segera diatasi serta menghindari jatuhnya korban," ujarnya.
Guna memaksimalkan penanganan bencana menjelang, saat dan setelah Idul Fitri, BPBD Pandeglang mendirikan tujuh posko kesiapsiagaan, yakni di Kecamatan Pandeglang sebagai posko utama, Karangsari Carita posko gabungan. Sedangkan lima posko lainnya, yakni bertempat di Kecamatan Mandalawangi, Saketi, Caringin, Sindangresmi dan Labuan.