REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kereta Api (Persero) Edi Sukmoro memperkirakan peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan jasa kereta api pada 2015 meningkat 8,5 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.
"Itu baru perkiraan. Bisa saja berkurang karena ada kemungkinan penumpang yang membatalkan tiketnya atau tidak jadi berangkat," kata Edi Sukmoro ketika mendampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memantau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (11/7).
Edi mengatakan peningkatan itu disebabkan pihaknya menambah jumlah rangkaian kereta api untuk melayani pemudik. Pada arus mudik dan balik 2015, PT KAI mengoperasikan 15 rangkaian kereta api tambahan.
"Tujuh rangkaian untuk kelas ekonomi, tujuh rangkaian untuk bisnis dan sisanya untuk kelas eksekutif," jelasnya.
Menurut Edi, jumlah rangkaian kereta api tambahan pada arus mudik dan balik 2015 memang lebih sedikit bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2014, PT KAI mengoperasikan 16 rangkaian kereta tambahan untuk melayani pemudik.
"Namun, kereta api regulernya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Itu karena kereta api tambahan tahun lalu dioperasikan sebagai kereta reguler.
Karena itu, Edi mengatakan rangkaian kereta api tambahan yang dioperasikan pada 2015 akan dioperasikan sebagai kereta api reguler setelah arus mudik dan balik selesai. Itu untuk menjawab animo masyarakat dalam menggunakan kereta api.
Sementara itu, Direktur Lalu lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan Sugiadi Waluyo mengatakan pemerintah akan menambah rangkaian kereta api untuk dioperasikan pada hari-hari raya seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.
"Pemerintah juga mendukung PT KAI dalam upaya meremajakan rangkaian kereta api. Akan dianggarkan dalam APBN untuk pengadaan rangkaian kereta api baru, khususnya kelas ekonomi," katanya.