REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta api masih menjadi salah satu pilihan utama bagi para pemudik karena bisa bersantai dan relatif murah bila dibandingkan pesawat terbang.
"Kalau naik pesawat mahal. Saya memang biasa mudik naik kereta api," kata Chiang CH, pengusaha daring (dalam jaringan) dari Bekasi saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Sabtu (11/7).
Chiang, yang mudik ke Malang menggunakan rangkaian kereta api Majapahit bersama istri dan anak perempuannya, mengatakan kereta api lebih baik daripada menggunakan kendaraan pribadi.
Menyetir sendiri kendaraan pribadi sampai ke Malang, Jawa Timur tentu melelahkan. Belum lagi menghadapi kemacetan di sepanjang jalur mudik.
"Ada bus juga untuk ke Malang. Namun, saya lebih memilih mudik menggunakan kereta api," ujarnya.
Memilih mudik menggunakan kereta api, Chiang mengaku harus berjuang untuk bisa mendapatkan tiket. Jauh-jauh hari dia sudah berburu tiket kereta api secara daring. Tiket kereta api mulai dijual sejak H-90 hari keberangkatan.
"Tengah malam hari sudah mulai mencari tiket. Untuk mudik saya masih dapat. Yang untuk balik saya kesulitan. Akhirnya terpaksa beli tiket untuk balik mundur sehari dari yang rencana semula," tuturnya.
Stasiun Pasar Senen melayani pemberangkatan penumpang tujuan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Kota-kota tujuan kereta api pemberangkatan Stasiun Pasar Senen antara lain Kutoarjo, Yogyakarta, Semarang, Tegal, Purwokerto, Surakarta, Surabaya, Malang dan Kediri.
Nama-nama kereta yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen antara lain Kutojaya Utara Lebaran tujuan Kutoarjo, Fajar Utama Yogya tujuan Yogyakarta, Menoreh tujuan Semarang Tawang, Sawunggalih tujuan Kutoarjo, Gaya Baru Malam tujuan Surabaya Gubeng.
Kemudian, Matarmaja tujuan Malang, Jayabaya tujuan Malang, Krakatau tujuan Kediri, Gumarang tujuan Surabaya Pasar Turi, Tegal Arum tujuan Tegal, Senja Utama Yogya tujuan Yogyakarta, Serayu Malam tujuan Purwokerto, Senja Utama Solo tujuan Surakarta dan Tawang Jaya tujuan Semarang Poncol.