REPUBLIKA.CO.ID,SARAWAK -- Hotel di Malaysia menerima komplain dari pengunjung non-Muslim karena mencantumkan tanda pengingat yang meminta tamu untuk makan hanya saat umat Muslim berbuka puasa ataupun sahur.
Deputy Manager Sarawak Economic Development Corporation (SEDC) Edwin Abit mengatakan, pengingat itu sebenarnya hanya bersifat imbauan."Pengumuman itu cuma saran saja jadi tidak wajib untuk diikuti," tuturnya seperti dilansir dari Malay Mail, Sabtu (11/7).
Direktur Urusan Pariwisata Malaysia ini meminta agar semua pihak tidak terpicu emosinya karena imbauan yang bersifat meminta toleransi ini.
"Anda bisa makan kapanpun, tapi di bulan puasa ini alangkah lebih baiknya kalau semua tamu bisa makan bersama saat berbuka saja," imbaunya.
Ia menilai, imbauan itu tidak bersifat provokatif, melainkan sekadar opsional saja sehingga orang-orang seharusnya tidak berkomentar negatif.
Dua hotel yang mencantumkan imbauan tersebut, Hotel the Grand Margherita dan Riverside Majestic pun sempat menjadi sasaran respon para netizen.