Fasilitas Pendukung Tol Cipali Sudah Dibenahi

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indah Wulandari

Sabtu 11 Jul 2015 09:33 WIB

Kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/6). Foto: Republika/Raisan Al Farisi Kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Primadona baru rute mudik 1436 Hijriah, tol Cikopo-Palimanan (Cipali) telah berbenah dengan sejumlah fasilitas keamanan mengemudi.PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator tol sepanjang 116,75 kilometer itu mengklaim bahwa sarana tol itu sudah siap.

Wakil Direktur PT LMS Hudaya Arryanto mengatakan, sarana dan fasilitas pendukung tol seperti rambu, guard rail, reflector cahaya lampu malam, dan area beristirahat telah lengkap.

Hudaya menyatakan, pihaknya juga telah menyiapkan kendaraan-kendaraan operasional seperti mobil patroli, ambulans, dan derek untuk melayani pengguna tol Cipali.

 "Kami imbau siapkan fisik dan kendaraan. Jaga jarak aman dan jangan melebihi batas maksimum kecepatan," kata Hudaya.

Berdasarkan pengamatan Republika pada Jumat (10/7), keadaan tol Cipali sudah berubah dibandingkan pengamatan sebelumnya pada Jumat (26/6). Rambu batas maksimum kecepatan 100 km per jam dan minimum 60 km per jam telah banyak terpasang.

Sejumlah spanduk imbauan bagi pengendara untuk berhati-hati dan tetap menjaga konsentrasi juga banyak terpasang di sisi jembatan-jembatan layang yang tersebar sepanjang tol Cipali.

Kasat Lantas Polres Subang AKP Ridwan justru mengimbau agar pengemudi tidak memacu kendaraan lebih dari 80 km per jam. Ridwan beralasan, karakter tol Cipali belum banyak dikenal pengendara.

"Saya sarankan dengan tol baru dan karakteristik yang belum dikenal kecepatan maksimal 80 km per jam dan minimal 60 km per jam," ujarnya.

Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Azis Syarifuddin bahkan mengapresiasi kehadiran tol Cipali karena bisa membantu meringankan penumpukan kendaraan mudik di Jalur Pantura. "Saya pikir justru sudah siap. Jalan kondisinya bagus bahkan lurus. Tinggal pengemudinya saja yang perlu hati-hati," jelasnya.

Menurut Azis, kebanyakan kecelakaan di tol Cipali karena pengemudi lelah sehingga hilang konsentrasi atau melanggar aturan dengan membalap dari kiri dan bahu jalan.

Ia mencontohkan, kejadian tewasnya tujuh orang akibat sebuah mobil menabrak truk yang tengah bermasalah dan sedang terparkir. Selain itu, kerap terjadi kecelakaan tunggal karena pengemudi mengantuk dan meluncur keluar jalur tol.

Azis lantas mengimbau agar pengguna tol Cipali menjaga kebugaran dalam berkendara. Jika mulai terasa kantuk dan lelah, katanya, pemudik harus segera beristirahat di area istirahat atau keluar di pintu tol terdekat. Selain itu, ia melarang pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan maksimum dan menyalip dari bahu jalan.

"Semua jalan, baik jalan rusak, jalan bagus, jalan lurus, atau jalan berkelok, kalau kita hati-hati tentu aman," kata Azis.

Terpopuler