REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LANGSA -- Selama Ramadhan, pengungsian Rohingya di Kuala Langsa dipadati kegiatan keagamaan. Kegiatan tersebut berupa pengajaran dasar agama Islam sepeerti berwudhu, mengaji dan tausyiah.
Tak hanya itu, shalat tarawih berjamaah serta kegiatan buka bersama pun rutin dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan. Lebih dari seratus masyarakat Kuala Langsa yang hadir dalam buka bersama tersebut.
Di semua kegiatan keagamaan tersebut, lembaga zakat Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Majelis Ta’lim As Suni, yang merupakan salah satu majelis ta’lim di wilayah setempat.
Selain buka bersama, Dompet Dhuafa memberikan santunan berupa kain sarung. Ada sekitar 210 buah kain sarung yang disalurkan pada Kamis (9/7).
“Selama ini bantuan selalu ditujukan untuk pengungsi Rohingya. Agar tidak terjadi rasa iri antara masyarakat Kuala Langsa dengan pengungsi Rohingya,” jelas Fajar dari Divisi Intervensi, Sosial, dan Dakwah Dompet Dhuafa dalam rilis yang diterima Republika, Sabtu (11/7).
Sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Dompet Dhuafa mempersiapkan Shalat Ied berjamaah. Shalat Ied akan dilakukan di Pengungsian Kuala Langsa. Hingga saat ini tim dari Dompet Dhuafa sedang berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Untuk sementara, pengungsi Rohingya di Kuala Langsa saat ini tinggal di barak. Sebelumnya pengungsi tinggal di atas tanah Pelindo (Pelabuhan Indonesia).
Namun keberadaan mereka diusir. Selanjutnya pengungsi Rohingya direncanakan pindah lagi ke shelter yang lebih permanen. Di sana beragam fasilitas akan dibangun.
Pembangunan fasilitas akan bersinergi dengan lembaga sosial lain. “Dompet Dhuafa juga diamanahkan untuk membangun mushalla dan fasilitas pendidikan,” ungkap Fajar menambahkan.