REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Sejak diresmikan 14 Juni 2015, kehadiran Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) langsung menjadi buah bibir di kalangan pemudik dari Jakarta yang hendak menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sekitarnya. Tol terpanjang se-Indonesia itu ramai diharapkan mampu menjadi solusi efektif bagi pemudik untuk bisa menghindari macet yang lazim terjadi di jalur Pantura setiap musim mudik lebaran.
Meski perhatian sedang sangat berpusat ke Tol Cipali, ragam persiapan dan pembenahan jalur mudik Pantura tak lantas dilupakan. Kepolisan Resor Purwakarta dan Karawang sebagai pengawal wilayah hukum pintu masuk Pantura sudah menyiapkan rute ini dengan ragam cara bertindak (CB).
Berikut CB komando kepolisian dalam rangka mengamankan dan menertibkan lalu lintas gerbang Pantura yang berawal dari exit Tol Cikampek.
Dimulai dengan anatomi permasalahan lalu kintas yang sudah diketahui duduk perkaranya. Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Azis Syarifudin mengatakan, ada sebelas permasalahan lalu lintas yang berpotensi menghambat kelancaran arus mudik di rute awal Pantura ini. Yaitu ;
1. Jalur gerbang exit Tol Cikampek terlalu dekat dengan jalan raya utama Cikopo, atau arteri.
"Jaraknya hanya 200 meter, potensi kemacetan selalu ada di sini meski bukan musim mudik, misalnya akhir pekan atau libur panjang," kata perwira polisi balok tiga ini.
2. Jalur exit Tol Cikampek hanya ada lima. Permasalahannya, jalur ini kemudian menyempit menjadi 2 sampai 3 jalur saja begitu mendekati jalan raya Cikopo
"Bentuk jalurnya seperti botol, jadi lebar di awal lalu menyempit di depan," kata Azis.
3. Adanya proyek pembangunan Pasar Induk di sebelah kiri jalan raya Cikopo, 30 meter dari exit Tol Cikopo.
4. Banyaknya titik krusial potensi kemacetan. Ini disebabkan oleh keluar masuk kendaraan ke dalam SPBU, rumah makan, dan persimpangan.
5. Keberadaan pedagang asongan yang membuat laju kendaraan melambat akibat terjadinya proses transaksi di tengah jalan.
6. Tidak adanya bahu jalan di sepanjang Jalan Raya Cikopo sampai Simpang Jomin.
7. Jalanan sempit dengan lebar tak lebih dari 10 meter untuk dua jalur berlawanan arah.
8. Banyaknya pabrik yang berpotensi menimbulkan macet saat jam pulang kerja karyawan
9. Kantong parkir mobil truk-truk besar di SPBU dengan sistem langganan.
"Jadi truk-truk ini akan parkir di situ karena harus mengisi BBM di situ sebagai konsumen tetap," tambah Azis.
10. Adanya checkpoint armada transportasi umum di bahu jalan persimpangan exit tol dengan Jalan Raya Cikopo.
11. Banyaknya kendaraan transportasi umum yang berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang di sepanjang jalan. Baik itu bus, elf, maupun angkot.
Dari 11 uraian masalah tersebut, antisipasi siap dilakukan bekerjasama dengan Polres Karawang. Puluhan petugas kepolisian akan ditempatkan di setiap titik potensi kemacetan.
"Kami bersiaga 24 jam, semua potensi kemacetan akan diredam semaksimal mungkin," kata dia.