REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Persediaan labu darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi semakin menipis. Pasalnya, jumlah pendonor darah pada saat puasa menurun drastis dibandingkan bulan sebelumnya.
Data PMI Kota Sukabumi menyebutkan, pada bulan puasa rata-rata per hari ada sekitar sepuluh orang yang mendonorkan darahnya. Padahal, sebelumnya bisa mencapai sekitar 40 hingga 50 pendonor setiap harinya.
‘’ Saat ini jumlah kebutuhan dengan persediaan darah tidak sebanding,’’ ujar Ketua PMI Kota Sukabumi, Suranto Sumowiryo, Jumat (10/7).
Setiap bulannya jumlah kebutuhan mencapai sebanyak 1.500 kantong darah.Pada saat hari biasa ujar Suranto, jumlah kebutuhan labu darah mencapai 50-100 kantong darah.
Labu darah tersebut untuk memenuhi kebutuhan labu darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin dan beberapa rumah sakit swasta lainnya.
Oleh karena itu lanjut Suranto, PMI meminta kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya pada waktu bulan puasa. Hal ini untuk menambah stok labu darah khususnya dalam menghadapi persiapan arus mudik dan balik Lebaran.
‘’Mendonorkan darah saat puasa itu tidak berbahaya, asalkan kondisi pendonor sehat dan memiliki berat badan cukup,’’ terang Suranto.
Namun, pendonor darah juga bisa melakukannya setelah berbuka puasa atau shalat tarawih. PMI Sukabumi lanjut Suranto, akan membuka layanan hingga 24 jam untuk menambah stok labu darah.
Selain itu, PMI juga melakukan upaya jemput bola ke sejumlah lokasi dan komunitas tertentu yang biasa melakukan donor darah seperti gereja, masjid, dan kampus.
Di masjid, ungkap Suranto, PMI melakukan donor darah selepas shalat tarawih. Targetnya, di satu masjid bisa mendapatkan labu darah sebanyak 60 kantong.
Suranto menuturkan, pasokan labu darah di Kota Sukabumi juga dengan mendatangkan dari luar daerah seperti Kota Bandung dan Jakarta. Harapanya, pada saat lebaran nanti stok labu darah dapat mencukupi permintaan warga yang membutuhkan.