REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- PT Jasa Raharja Cabang Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) akan menempatkan petugasnya di seluruh titik rawan kecelakaan sepanjang waktu arus mudik dan balik pada Lebaran 1436 Hijriah.
"Mulai bulan ini, sudah melakukan persiapan untuk mendukung perayaan Idul Fitri," kata Pimpinan PT Jasa Raharja Cabang Provinsi Sumbar Delya Indra, Jumat (10/7).
PT Jasa Raharja juga memberikan dukungan penuh kepada kepolisian sebagai leading sector pengamanan dan pengawasan arus mudik dan balik Lebaran.
"Ke kepolisian memberikan sarana dan prasarana alat pencegahan lalu lintas," ujar dia.
Sebagai mitra kepolisian dalam menghadapi arus mudik dan balik di Sumbar, Jasa Raharja memberikan bantuan sarana penanggulangan dan preventif kecelakaan seperti, traffic cone 400 buah, rompi 650 buah, barikade 60 buah, jas hujan 80 buah, senter polisi 80 buah, life jacket 50 buah, life buoy 30 buah, alat tes alkohol 10 buah, dan banner 30 buah.
Delya menuturkan, PT Jasa Raharja menyediakan mobil yang siaga setiap saat apabila terjadi kecelakaan. Dikatakannya, petugas telah mempersiapkan semua hal untuk penanganan kecelakaan. Agar, korban dapat ditangani lebih cepat. Bahkan, ia mengatakan, PT Jasa Raharja telah memasang sejumlah spanduk atau banner di tempat-tempat dengan kerawanan kecelakaan yang cukup tinggi.
"(Kriteria yang dapatkan asuransi), seluruh pemudik yang menaiki angkutan umum yang bayar santunan, kedua mengendarai kendaan pribadi, motor, juga disantuni Jasa Raharja," tutur Delya.
Ia menjelaskan, jumlah santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan, yaitu sebesar Rp 25 juta untuk meninggal dunia. Serta Rp 1 juta untuk kecelakaan lalu lintas ringan.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, Delya mengatakan, total jumlah santunan yang diberikan oleh PT Jasa Raharja Sumbar sebesar Rp 5 miliar.
Untuk kecelakaan yang terjadi pada H -7 ke atas, santunan akan diberikan maksimal pada 22 Juli. Sementara kecelakaan yang terjadi pada H +7 ke bawah, santunan akan diberikan maksimal pada 29 Juli.
"Berharap tahun ini turun dari tahun lalu. Kita berharap zero (kecelakaan), karena ini masalah nyawa manusia," jelasnya.