REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi Sukamdani menyatakan, sebagian besar perusahaan tak kesulitan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) para karyawannya. Meski begitu, ada pula beberapa perusahaan yang bermasalah.
"Memang ada sektor-sektor tertentu yang penjualannya tertekan, pada semester satu cukup rendah, sehingga mereka mempunyai problem cash flow," jelasnya, kepada Republika, di Jakarta, Kamis, (9/7). Ia menambahkan, kondisi ekonomi di semester satu memang berat.
Ia menjelaskan, melambatnya pertumbuhan ekonomi membuat semua penjualan ikut turun. Akhirnya pemutusan kontrak kerja karyawan pun tak terhindarkan.
"Dikarenakan harus memangkas biaya produksi, salah satunya terpaksa harus merumahkan karyawan atau PHK, terutama bagi buruh outsourcing" ujar Hariyadi. Hanya saja, ia menegaskan, bila pertumbuhan di semester dua membaik, para karyawan itu akan diserap lagi.
Maka, dirinya mengimbau masyarakat agar tak perlu kuatir. Hariyadi berharap pertumbuhan ekonomi tahun ini tak di bawah lima persen.