Saatnya Memohon Ampunan pada Malam Lailatul Qadar

Rep: c33/ Red: Damanhuri Zuhri

Kamis 09 Jul 2015 13:55 WIB

Jamaah iktikaf di masjid At-Tin, Jakarta. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca Jamaah iktikaf di masjid At-Tin, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemulian bulan suci Ramadhan ini hanya menyisakan beberapa hari lagi sebelum meninggalkan kita. Kesempatan memperoleh pahala lailatul qadar di malam-malam terakhir sangat terbuka luas bagi yang ingin berjuang memperolehnya. Di malam ini pun diharapkan umat Muslim bisa memohon ampunan agar terbebas dari api neraka.

Makna pahala luar biasa di balik malam lailatul qadar turut dipahami Sekertaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (Sekjen DMI) Imam Daruqthi. Ia meminta umat islam dapat memaksimalkan peluang memperoleh pahala lailatul qadar yang lebih bagus dari beribadah seribu bulan.

Cara mudah dan sederhana yang bisa dilakukan yaitu dengan beritikaf di masjid. ”Nabi Muhammad SAW memberi petunjuk untuk mendapatkannya yaitu itikaf di setiap sepuluh malam terakhir Ramadhan,'' kata Imam Daruquthni kepada Republika.

Malam lailatul qadar penuh dengan kebaikan dan keberkahan serta selamat dari segala kejahatan dan keburukan apapun. Imam mengimbau agar umat islam secara spesifik lebih mengutamakan memohon ampun ketika itikaf.

“Memohon maaf kepada Allah disertai kesadaran atas berbagai kekhilafan, kebohongan dan dosa lainnya. Intinya memuji allah sekaligus memohon ampun,” jelasnya. Caranya bisa dengan zikir, iktikaf meminta ampunan atau variasi zikir lainnya sekaligus membaca Alquran.

Ia menilai inilah “paket” pembebasan dari api neraka yang diberikan Allah bagi umat Islam. Sehingga ia mengandaikan jika mendapatkan pahala lailatul qadar mirip seperti dapat grasi (pengampunan).

''Jadi ketika Allah SWT sebagai hakim misalnya memutuskan kita salah, pahala lailatul qadar bisa menyelamatkan dari api neraka,” ucapnya.

Memperoleh malam Lailatul Qadar merupakan berkah luar biasa. Pasalnya Rata-rata usia hidup umat Nabi Muhammad saw  hanya berkisar 60 sampai 70 tahun, sementara Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan atau setara dengan 83 tahun.

Tapi tentu saja belum ada yang bisa memastikan kapan terjadinya malam tersebut. “Turunnya Lailatul Qadar masih jadi misteri semua ulama,” tuturnya. Ia menambahkan, sisi positif misteriusnya Lailatul Qadar bagus juga untuk melihat ketulusan ibadah umat Islam.

Terpopuler