MUI DIY Putuskan Lebaran Jumat

Rep: Neni Ridareni/ Red: Indira Rezkisari

Kamis 09 Jul 2015 12:15 WIB

Calon penumpang mengantri untuk membeli tiket lebaran di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (14/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Calon penumpang mengantri untuk membeli tiket lebaran di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (14/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) DIY Thoha Abdurrahman memastikan Lebaran tahun ini jatuh Jumat (17/7).

‘’Kalau terjadi perbedaan saya akan menulis surat kepada Menteri Agama dan Presiden RI Jokowi,’’kata Toha, Kamis (9/7). Menurut dia, dalam Kongres Umat Islam nasional di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu memutuskan bahwa bersatu itu wajib dan bercerai itu akan runtuh.

‘’Saya doanya insya Allah Lebaran tahun ini sama, baik Muhammadiyah, NU dan pemerintah sama. Menurut dia, waktu penentuan awal puasa tidak bisa melihat bulan, tetapi hilal sudah dua derajat dan sekarang sudah tiga derajat lebih. Sehingga seharusnya Lebaran sama,’’ tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan pernyataan Menteri Agama mengagetkan. ’’Seharusnya dia tidak mengatakan mungkin berbeda, melainkan mungkin bersama-sama,’’ kata Thoha. Dia menegaskan Lebaran umat Islam seharusnya sama hari Jum’at. ‘’Kalau Keraton berbeda, biarkan, tetapi yang penting umat Islam harus sama.''

Sementara itu secara terpisah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan  apabila terjadi perbedaan waktu Lebaran tidak usah mempersoalkan.  ‘’Yang penting sesama umat Islam saling menghormati dan tidak usah mempersoalkan perbedaan kalau memang terjadi perbedaan waktu Lebaran,’’ kata dia.

Bila terjadi perbedaan waktu Lebaran, tentu saja takbirannya juga berbeda.  Sehingga harus saling menghormati. ‘’Kan sudah sering terjdi perbedaan waktu Lebaran,’’ tuturnya.

 

 

Terpopuler