Aksa Mahmud Mengejar Lailatul Qadar di Masjidil Haram (bag 3-habis)

Red: Irwan Kelana

Rabu 08 Jul 2015 21:38 WIB

Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa H M Aksa Mahmud Foto: Irwan Kelana/Republika Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa H M Aksa Mahmud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama 25 tahun, H M Aksa Mahmud dan istrinya selalu menunaikan umrah Ramadhan. Mereka selalu memilih umrah 10 hari terakhir Ramadhan, dan kembali ke Tanah Air satu hari menjelang Idul Fitri.

Sudah barang tentu, kata Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) itu, hal yang paling mereka tunggu selama berada di Makkah dan beritikaf di Masjidil Haram adalah Lailatul Qadar. “Saya berharap setiap kali umrah pada 10 malam terakhir Ramadhan, saya dan istri mendapatkan Lailatul Qadar,” kata Aksa Mahmud, Rabu (8/7).

Menurut pengusaha sukses tersebut, umrah di bulan Ramadhan, apalagi pada 10 hari terakhir, berkahnya luar biasa. “Saya yakin, kalau kita I’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan di Masjidil Haram Makkah maupun Masjid Nabawi Madinah, jumlah malaikat yang mendoakan lebih banyak daripada di Indonesia,” tutur Aksa.

Pendiri dan Chairman Bosowa Group itu mengakui, setiap kali ia dan istrinya melaksanakan umrah 10 hari terakhir Ramadhan, hidup mereka makin berkah. “Bisnis makin berkembang, pintu-pintu rezeki Allah bukakan, dan berbagai kesulitan Allah berikan jalan keluar. Itu yang saya rasakan setiap kali selesai melaksanakan umrah 10 hari terakhir Ramadhan,” kata pengusaha yang merutinkan shalat Tahajud dan Witir sejak masih duduk di bangku SMP.

Karena itulah, tokoh yang masuk jajaran 40 Orang Terkaya Indonesia itu tak pernah melewatkan sekalipun umrah Ramadhan. “Kalau saya tidak umrah pada bulan Ramadhan, rasanya saya seperti punya utang. Karena itu, saya selalu menyediakan waktu untuk melaksanakan umrah Ramadhan,” kata pengusaha yang juga politisi itu.