Ramadhan yang Selalu Spesial di Hati Bos Wardah

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Indah Wulandari

Rabu 08 Jul 2015 16:49 WIB

Nurhayati Subakat Foto: kgb Nurhayati Subakat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ramadhan menjadi bulan yang selalu dinanti Nurhayati Subakat. Karenanya, tidak ada satu pun Ramadhan yang telah dilalui pendiri dan pemilik merek produk kosmetik Wardah ini yang tidak berkesan di dalam dirinya.

"Pada bulan Ramadhan, kita melatih kejujuran, kedisiplinan, ketakwaan, dan kesabaran. Apa yang kita laksanakan pada Ramadhan akan dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya, sehingga kita akan menjadi manusia yang lebih baik lagi," ujar Komisaris Utama PT Paragon Technology Innovation (PTI) perusahaan pemilik merek kosmetik Wardah, Senin (6/7) di kediaman pribadinya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Tak hanya dimaknai sebagai bulan yang penuh berkah, bagi Nurhayati, Ramadhan juga berarti saatnya untuk lebih banyak berkumpul dengan keluarga. Menurutnya, jika di luar Ramadhan ia lebih banyak disibukkan berbagai kegiatan di luar rumah, Ramadhan waktunya untuk berkumpul dengan keluarga lebih banyak.

"Lebih banyak waktu untuk bertemu dan berkumpul dengan anak, menantu dan para cucu, misalnya, pas shalat Tarawih, sahur, ataupun berbuka puasa," kata perempuan kelahiran Padang Panjang, Sumatra Barat, 27 Juli 1950 ini.

Ibu dari tiga orang anak ini juga menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk berdialog dengan seluruh anggota keluarga. "Sebagai orang tua, saya lebih sering dialog dengan anak-anak saat Ramadhan," ungkapnya.

Untuk santapan hidangan sahur dan menu berbuka puasa bersama anggota keluarga, Nurhayati mengaku, tidak memiliki menu favorit. Hal ini lantaran sejak kecil ia sudah mendidik ketiga anaknya untuk bisa menyukai semua jenis makanan yang halal.

"Karena, saya berasal dari Sumatra Barat, sedangkan suami dari Solo, jadi anak-anak kita biasakan untuk tidak pilih-pilih dalam soal makanan. Saya ajarkan mereka untuk menyukai semua makanan, baik masakan Indonesia maupun mancanegara," tuturnya.

Nurhayati juga menjadikan Ramadhan sebagai kesempatan untuk bersilaturahim dengan para tetangga di sekitar kediamannya. Ajang silaturahim dengan para tetangga ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan santunan kepada para warga di sekitar rumah Nurhayati.

Sebagai seorang Muslimah yang memiliki kewajiban untuk berpuasa selama sebulan penuh, diakui Nurhayati, tidak menjadikan aktivitas kesehariannya selama Ramadhan berkurang. Justru, menurutnya, sebagai seorang pengusaha, aktivitasnya pada Ramadhan bertambah banyak.

"Ramadhan mengajarkan kita untuk memulai aktivitas harian lebih pagi dari bulan-bulan lainnya karena kita harus bangun untuk sahur."

Di lingkungan perusahaan miliknya, menurut Nurhayati, ia juga menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam bulan Ramadhan. Nilai-nilai yang dimaksud Nurhayati adalah nilai kejujuran dan kedisiplinan.

"Satu-satunya ibadah yang orang tidak mau melanggarnya adalah puasa. Karenanya, di perusahaan ini kita tanamkan nilai kejujuran dan kedisiplinan kepada seluruh karyawan. Melatih kehidupan kita seharusnya seperti itu sehari-hari," ujar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Farmasi ini.