Wagub Jabar: Perbedaan Lebaran tak Perlu Diperdebatkan

Red: Agung Sasongko

Rabu 08 Jul 2015 16:43 WIB

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan jika nantinya ada perbedaan waktu lebaran maka hal tersebut tidak perlu diperdebatkan.

"Karena penanggalan Masehi membuat penentuan hari raya kerap berbeda. Namun hal ini dinilai adalah persoalan keyakinan dan tidak perlu diperdebatkan. Hitungan masehi jadi ada perbedaan. Tapi itu terserah keyakinan masing-masing saja," katanya.

Pihaknya akan mengikuti penetapan yang dilakukan pemerintah lewat metode penglihatan hilal yang akan dilakukan pada 16 Juli 2015 mendatang untuk menetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal atau Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Yang penting semua sepakat di seluruh dunia bahwa idul fitri itu 1 Syawal. Sehingga semua sepakat bahwa Idul Fitri itu 1 Syawal. Dan itu enggak akan ada perbedaan," kata dia.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat menyatakan jika Perayaan Idul Fitri 1436 Hijirah/Lebaran 2015 berbeda maka umat muslim diimbau untuk jangan mempermasalahkan perbedaan tersebut.

"Jadi perbedaan penentuan hari raya dianggap wajar terjadi akibat perbedaan metodologi perhitungan," kata Sekretaris MUI Provinsi Jawa Barat Rafani Achyar, di Kota Bandung, Rabu (8/7).

Ia menuturkan, setiap umat Muslim mesti mengedepankan persamaan dibandingkan perbedaan sehingga dengan cara ini maka keutuhan akan semakin terjaga dengan baik. Selain itu, lanjut dia, umat juga diimbau untuk toleransi dan saling menghormati dalam menghadapi sebuah perbedaan karena hal ini sejalan dengan fatwa MUI dimana umat mesti mengutamakan toleransi.

"Dan saya perkirakan penentuan hari Idul Fitri akan banyak yang sama, mungkin hanya sedikit yang berbeda. Kita tunggu saja sidang isbat," kata dia.

Terpopuler