REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar acara buka puasa bersama ratusan pemulung di Masjid Nurul Jihad, Jakarta Selatan. Relawan yang tergabung dalam Arus Bawah Jokowi (ABJ) ini membagikan paket sembako, baju koko, dan mukena kepada sekitar 150 kepala keluarga pemulung.
Sekretaris Jenderal DPP ABJ Ronny Talapessy memastikan kebijakan Jokowi akan selalu berorientasi pada kepentingan rakyat. Khususnya, kaum terpinggirkan dan kelompok marjinal. "Presiden Jokowi lahir dari rahim rakyat. Pastinya kebijakan beliau selalu dekat dengan rakyat," kata dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/7).
Ronny memberi contoh kebijakan prorakyat Jokowi: program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia
Pintar (KIP). "Kebijakan anggaran lainnya selalu mengutamakan rakyat," ujarnya.
Dia berharap seluruh pihak yang mengkritik pemerintah dapat bersikap objektif. Sebab, kata Ronny, masa pemerintahan Jokowi belum genap setahun.
"Kami tahu masih banyak yang belum puas, tapi ingat pemerintahan ini belum jalan setahun. Berbagai persoalan masa lalu yang bertumpuk, masih harus diselesaikan. Namun dalam waktu tidak lama, akan terasa dampak positif dari kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi," katanya.
Salah seorang perwakilan pemulung, kata Ronny, sempat menyampaikan keluhan dan aspirasi para pemulung terkait tempat tinggal, akses kesehatan, pendidikan serta bantuan sosial lainnya. Para pemulung berharap Jokowi menepati janji kampanyenya.
"Tolong Pak Jokowi jangan lupakan kami rakyat bawah yang masih belum sejahtera," katanya.
Koordinator acara yang juga pengurus ABJ, Amhar Davi Dewantara mengungkapkan pihaknya siap memfasilitasi aspirasi para pemulung ke Jokowi. Menuru Amhar ABJ sudah memiliki data jumlah pemulung di wilayah Jakarta.
"Kami siap mendampingi mereka dan menjadi fasilitator dari permasalahan yang dihadapi. Ini akan jadi laporan resmi untuk diteruskan kepada jajaran pemerintahan Pak Jokowi," kata Amhar.
Acara buka puasa bersama juga dihadiri Sekjen Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlarul Ulama, KH Dr Masrukhin. Sebelumnya, Jokowi menyatakan, KIS akan segera dibagikan kepada 82 juta orang di seluruh Tanah Air. Sebab, anggaran seluruh program Kartu Sakti telah disetujui pada Januari lalu.
Pembagian KIS untuk pertama kalinya berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara, April lalu. "Ini yang ditanya-tanya itu. Prosesnya butuh dua sampai tiga bulan. Jadi baru sekarang selesai. Dari 82 juta KIS, untuk pertama kali (dibagikan) disini. Dan ada 21 juta KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk anak-anak kita," kata Jokowi kala itu.