Ramadhan, Momen Detoksifikasi Hati dan Raga Ferdy Hasan

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indah Wulandari

Rabu 08 Jul 2015 14:58 WIB

Ferdy Hasan Foto: Republika/Yogi Ardhi Ferdy Hasan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap Muslim tentu ingin meraih berbagai keutamaan Ramadhan. Aktor dan presenter terkemuka Ferdy Hasan pun berupaya semaksimal mungkin untuk meraih beragam keistimewaan yang ditawarkan pada bulan suci ini.

Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1973, ini menjadikan Ramadhan sebagai momen untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Ya, pada Ramadhan 1436 H ini Ferdy menerapkan target untuk bisa beribadah dengan lebih khusyuk.

“Semakin bertambah usia, semakin harus menjadi orang yang lebih baik lagi. Saat puasa inilah momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ungkap ayah dari Farah Labita dan Fasha Jamel Antwan kepada media, beberapa waktu lalu.

Ramadhan adalah bulan madrasah. Di bulan yang istimewa inilah Ferdy membekali diri dengan meningkatkan ibadah. Ia berharap, puasa selama satu bulan ini bisa menjadi bekal dirinya untuk mendapatkan kehidupan lebih baik nantinya.

Ramadhan juga biasa disebut syahrul Quran (bulan Alquran). Pada Ramadhan kitab suci Alquran pertama kali diturunkan. Tak heran jika Ferdy menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk dengak dengan Alquran. Ia dan keluarga memperbanyak tadarus Alquran pada Ramadhan.

Ferdy pun tak mau ketinggalan untuk merengkuh pahala yang ditawarkan Ramadhan. Ia pun berupaya untuk memperbanyak shalat sunah dan iktikaf atau berdiam diri di masjid.

“Semoga, semakin tahun semakin lebih baik. Dan, tidak hanya saat Ramadhan saja, tapi juga sepanjang tahun bisa dekat Alquran dan menjalankan perintah Allah lainnya,” papar bungsu dari dua bersaudara ini.

Bagi Ferdy, Ramadhan adalah bulan spesial. Selain pahala dilipatgandakan, pada bulan ini Allah juga memberikan keajaiban luar biasa kepada umatnya.

Menurut Ferdy, pada saat puasa manusia justru sedang melakukan detoksifikasi atau pengeluaran racun yang ada dalam tubuh. Bahkan, orang yang biasanya sakit mag, tapi saat berpuasa justru terhindar dari penyakit ini dan akhirnya malah baik.

“Jarang kita dengar orang puasa sakit mag. Memang kekuatan agama sudah diformulasikan oleh Allah, orang mag saja saat puasa tidak maag, kadang-kadang tidak masuk logika. Itulah kekuatan-Nya, pada akhirnya ada ketulusan menjalankan ibadah puasa dan diberikan kemudahan,” ucapnya.