Ternyata Budaya Mudik Bukan Hanya Milik Orang Indonesia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Selasa 07 Jul 2015 14:35 WIB

Pemudik sepeda motor Foto: Republika/Prayogi Pemudik sepeda motor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan, tradisi yang tak pernah hilang menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah mudik.

"Mudik telah menjadi tradisi yang turun temurun dan dilestarikan masyarakat Indonesia. Mudik merupakan kegiatan pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya," kata Susanto, Selasa, (7/6).

Tradisi mudik ada pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim. Antara lain Indonesia dan Bangladesh.

Jumlah mudik lebaran yang terbesar dari Jakarta adalah menuju Jawa Tengah. Tahun 2014 jumlah pemudik ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang.

Semangat untuk berjumpa kembali dengan orang-orang terdekat yang telah lama ditinggalkan itu lumrah. Ini juga  menjadi harapan semua pihak.

"Fenomena mudik bukan hanya masyarakat Aceh, tetapi masyarakat Muslim Indonesia dan muslim dunia. TKI, TKW dan mahasiswa  kembali ke Indonesia pada masa-masa jelang lebaran, misalnya dari Malaysia, Singapura, Korea, dan dari Arab Saudi serta negara-negara Timur Tengah lainnya," ujar Susanto.

Orang-orang Maghrib (Maroko), Tunisia dan Aj-Jazair yang bekerja di negara-negara lain di Eropa, Amerika dan Timur Tengah juga pulang kampung khususnya menjelang Idul Fitri.

Terpopuler