Arus Mudik Jakarta-Cikampek Naik 10 Persen

Red: Ani Nursalikah

Selasa 07 Jul 2015 15:00 WIB

Kendaraan pemudik berjalan tersendat di Perempatan Maya, Jalur Pantura, Tegal, Jateng Foto: Antara Kendaraan pemudik berjalan tersendat di Perempatan Maya, Jalur Pantura, Tegal, Jateng

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Yudhi Krisyunoro memprediksi penurunan tarif sebesar 35 persen akan berimplikasi pada lonjakan jumlah kendaraan di ruas tol selama mudik Lebaran.

"Pada mudik 2015 ini, kenaikan jumlah kendaraan yang melintas di Jakarta-Cikampek diperkirakan sebesar 10 persen," katanya di Bekasi, Selasa (7/7).

Menurut dia, kenaikan volume kendaraan itu diperkirakan melebihi kenaikan rata-rata setiap tahun di dalam tol Jakarta-Cikampek yang rata-rata berada di kisaran enam  persen.

"Setiap tahun biasanya kenaikan rata-rata berkisar enam  persen. Namun karena ada kondisi khusus pada tahun ini, yakni pengoperasionalan tol Cipali dan kebijakan penurunan tarif, diperkirakan kenaikan jumlah kendaraan bisa mencapai 10 persen," katanya.

Pada 2014, kata dia, jumlah kendaraan yang melintas selama musim mudik sejak H-10 hingga H-1 sebanyak 899 ribu unit dengan puncaknya terjadi pada H-3 Lebaran sebanyak 129.864 kendaraan. Sementara pada 2015, jumlah kendaraan yang melintas selama arus mudik diperkirakan meningkat menjadi 989.573 unit.

Yudhi menambahkan, puncak arus mudik pada tahun ini juga diperkirakan terjadi pada H-3, namun lonjakannya tidak akan signifikan daripada hari-hari lainnya.

"Tren kenaikannya bertahap, tidak melonjak drastis pada H-3 karena para pemudik bergerak secara bertahap sejak jauh-jauh hari," katanya.

Bahkan berdasarkan pemantauan di kamera CCTV sejak beberapa hari terakhir pun tren arus mudik sudah mulai terdeteksi dari lalu lintas mobil-mobil bermuatan ekstra yang diangkut di atas kapnya.

Terpopuler