IPW: Jalur Mudik di Perbatasan Jabar dan Jateng Butuh Perhatian

Rep: c93/ Red: Bilal Ramadhan

Selasa 07 Jul 2015 12:34 WIB

Jalan rusak (ilustrasi) Foto: Republika/Raisan Al Farisi Jalan rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, jajaran kepolisian perlu melakukan pagar betis jalur mudik di perbatasan Jabar-Jateng, terutama di Jalur Pejagan-Bumi Ayu dan Jalur Brebes-Pekalongan.

Sebab, dengan berfungsinya Jalan Tol Cipali, diperkirakan penumpukan arus mudik dan ancaman kecelakaan lalulintas akan terjadi di pintu masuk Jateng, terutama di kawasan Brebes. IPW memperkirakan, mobil pribadi yang mudik melalui Jalur Pantura Jawa mencapai 1 juta dan sepeda motor 2 juta unit.

Dari jumlah itu, 500 ribu- 600 ribu mobil dan 1 juta sepeda motor diperkirakan melintas di kawasan Brebes, baik menuju Bumi Ayu maupun ke arah Pekalongan. Arus mudik ini mulai terjadi H-7 dan puncaknya pada H-3 dan H-2 Lebaran.

“Situasi ini diperkirakan akan membuat jalur mudik terkunci di kawasan Pejagan sebab dii jalur ini akan terjadi pertemuan antara arus sepeda motor yang menuju Bumi Ayu dengan mobil pribadi yang keluar dari Tol Cipali. Memang, pemerintah sudah menyiapkan 10 jalur alternatif untuk mengurai kemacetan di kawasan Brebes, tapi kondisi jalan di jalur-jalur tersebut belum ideal dan masih banyak yang rusak,” kata Neta pada siaran pers yang diterima Republika, Selasa (7/7).

Menurut Neta, pemudik 2015 bakal dihadapkan pada tantangan kemacetan parah di kawasan Pejagan dan kelelahan setelah melintas dari Jakarta, Jabar dan Jateng. Dua faktor ini akan membuat kecelakaan lalulintas di musim mudik 2015 makin rawan.

Dia melanjutkan, Polri perlu melakukan tiga hal, yakni antisipasi yang antara lain berupa rekayasa lalu lintas. Kedua, mencermati pemudik yang kelelahan, terutama pemudik sepeda motor, untuk kemudian mengarahkannya beristirahat.

“Ketiga, melakukan pagar betis agar bisa cepat mengatasi kemacetan maupun kecelakaan lalulintas. Di musim mudik 2014 angka kecelakaan lalulintas menurun, agaknya di 2015 hal ini sulit dipertahankan, mengingat jumlah kendaraan melonjak tajam,” tambah dia.

Terpopuler