REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Seorang pendeta Kristen di Birmingham turut berpuasa selama 30 hari Ramadhan. Lewat aksi ini, ia telah mengumpulkan lebih dari 600 poundsterling untuk umat Muslim dan Kristen yang teraniaya di Irak.
"Ini bisa menjadi berkat yang indah, memaksimalkan pertemuan dengan orang lain di sekitar kita, dan juga kesempatan untuk tumbuh dan belajar," kata Pendeta Anthony Murley dari Gereja All Saints, dilansir dari Premier Christian Radio, Selasa (7/7).
Ia mengakui ada beberapa kesamaan dan perbedaan dalam pandangan Muslim dan Kristen terkait puasa. Tapi, menurutnya, ini telah menjadi pengalaman yang positif. Hasil penggalangan dana tersebut kemudian ia sumbangkan kepada sebuah badan amal, Human Relief Foundation (HRF).
Baginya, menarik untuk dapat berbicara tentang apa arti puasa, bagaimana ibadah ini berdampak bagi kehidupan spiritual manusia dan kondisi pikiran kita.
Ia pun menambahkan jika hubungan antar umat beragama di kota itu telah terjalin dengan baik. Gereja dan masjid memiliki agenda bersama yang terorganisir, seperti mencuci mobil untuk kegiatan amal.