Jabar Siagakan 324 Puskesmas Sepanjang Jalur Mudik

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko

Selasa 07 Jul 2015 09:00 WIB

Layanan kesehatan di puskesmas wisata Foto: dok Bio Farma Layanan kesehatan di puskesmas wisata

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan Jawa Barat, tahun ini menyiapkan 324 Puskesmas yang akan beroperasi 24 jam penuh di sepanjang jalur mudik. Ini dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di perlintasan mudik di Jabar.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Alma Lucyati, keberadaan Puskesmas ini tersebar di sepanjang jalur mudik. Yakni, jalur utara, tengah, dan selatan Jabar. Selain Puskesmas di jalur mudik tersebut, Dinkes pun menyiapkan 500 puskedmas siaga yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jabar.

"Kami pun menyiagakan rumah sakit sebanyak 72 di seluruh Jabar," ujar Alma kepada wartawan Senin petang (6/7).

Menurut Alma, Dinkes Jabar pun menyiapkan pos kesehatan terpadu yang dikerjasamakan dengan Kepolisian, TNI, dan Dinas Perhubungan.

 

Pos kesehatan terpadu itu, kata dia, disiapkan di sejumlah jalur mudik seperti di Cikopo, Kanci, dan Palimanan. Jumlahnya, sebanyak 203 untuk mendukung dari sisi tenaga medisnya.

"Di Posko Kesehatan, ada sekitar 738 dokter yang disiagakan. Karena kalau di Puskesmas itu kan ada dokternya masing-masing," katanya.

Sedangkan jumlah tenaga medis lainnya, kata dia, adalah 3.677 perawat yang tersebar di puskesmas siaga, serta 2.400 tenaga lain-lain. "Selain itu ada juga 542 ambulan dengan sopirnya," kata Alma.

Alma yakin, kesiapan tersebut merata di seluruh jalur mudik. Sehingga, pemudik tidak akan kesulitan saat memerlukan bantuan medis. Karena, posisinya di selang-seling. Untuk jalur mudik yang ada Puskesmas siaga, tak akan dibangun pos kesehatan. "Pos kesehatan akan disiapkan di jalur yang enggak ada Puskesmasnya," katanya.

Dikatakan Alma, berdasarkan data yang dihimpunnya, kecelakaan terjadi merata di setiap jalur mudik di Jabar. Meski tidak menyebut perbandingannya, jumlah kecelakaan di jalur utara, tengah, dan selatan relatif sama.

Adapun jumlah kecelakaan pada 2014 lalu lebih sedikit dibanding 2013. Alma menyebut, angka kecelakaan saat mudik tahun lalu mencapai 3.122. Ini menurun 15 persen dibanding 2013 yang mencapai 3.675. "Korban meninggal dunia juga berkurang, 2013 ada 795, sedangkan 2014 ada 701, menurun 11 persen," katanya.

Alma mengimbau pemudik agar hati-hati dan menaati peraturan lalu lintas. Hal ini sangat penting mengingat kecelakaan paling sering terjadi akibat kelalaian manusia.

Pemudik terutama sopir, kata dia, harus cukup istirahat, jangan kurang tidur. Kalau lelah sebaiknya beristirahat dulu. "Lalu ikuti aturan kepolisian, terutama kecepatan kendaraan," katanya. NArie