MUI Imbau Masyarakat tidak Belanja Berlebihan

Rep: c94/ Red: Ani Nursalikah

Selasa 07 Jul 2015 08:08 WIB

Bazar Balai Kota: Pegawai Pemda DKI Jakarta berbelanja saat bazar di halaman tengah Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Republika/ Yasin Habibi Bazar Balai Kota: Pegawai Pemda DKI Jakarta berbelanja saat bazar di halaman tengah Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebentar lagi umat Islam akan memasuki pekan terakhir di bulan suci Ramadhan. Biasannya pada pekan ini keinginan berbelanja mulai meningkat.

"Apalagi kalau THR sudah keluar tentu daya beli masyarakat akan meningkat," kata Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas kepada Republika, Selasa (7/7).

Anwar mengimbau masyarakat bersikap tidak berlebihan dalam konsumsi. Selain itu, masyarakat diminta tetap menjaga ibadahnya diakhir Ramadhan sehingga sejak awal Ramadhan umat Islam tidak tertinggal mendapat kesempatan meraih keberkahan Ramadhan.

Anwar memberikan empat tips kepada masyarakat yang hendak berbelanja. Pertama, teliti sebelum membeli barang atau jasa yang ditawarkan untuk menghindari terjadinya kekecewaan dan penyesalan.

Kedua, umat Muslim diharapkan tidak berlaku konsumtif dan tetap mampu mengendalikan serta menguasai keinginannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ketiga, agar masyarakat tidak membeli kebutuhan pokok secara berlebihan yang pada akhirnya hanya akan dapat memicu kenaikan harga," ujarnya.

Terakhir, Anwar mengatakan masyarakat  harus tetap memperhatikan kualitas produk, seperti tanggal kedaluwarsa terhadap produk-produk pangan olahan.

Terpopuler