Hotel di Kuching Sarankan Tamu Non-Muslim Ikut Puasa

Rep: c35/ Red: Indah Wulandari

Selasa 07 Jul 2015 05:00 WIB

Tanda peringatan bagi tamu non-Muslim di hotel kawasan Kuching Malaysia Foto: themalayonline Tanda peringatan bagi tamu non-Muslim di hotel kawasan Kuching Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah hotel terkemuka di Kuching, Malaysia memasang tanda yang menyarankan tamu non-Muslim untuk makan bersamaan dengan waktu berbuka puasa.

Alex Stmrock Wong tersentak dengan foto banner di Riverside Majestic Hotel dan mengunggah di laman Facebook-nya pekan lalu. Ia meminta kepada teman-temannya untuk berpendapat tentang persoalan ini.

Ia juga mengaku melihat banner yang sama di hotel lainnya, yaitu di Grand Margherita Hotel.

“Kita tidak pernah menemui ini sebelumnya. Saya mengambil gambar ini dari Riverside Majestic Hotel. Kejadian yang sama di Margherita Hotel. Apa pandangan anda tentang hal ini?,” ujar Wong dalam status Facebook-nya yang dilansir the Malay Mail, Senin (6/7).

Pemberitahuan yang muncul dalam banner tersebut berbunyi: Sebagai rasa hormat, selama Ramadhan, semua disarankan untuk makan pada saat yang sama seperti umat Islam pada saat berbuka puasa.

Terdapat 280 komentar menanggapi  foto tersebut. Di antaranya adalah akun yang bernama Harun Ujis. Dia merasa heran dengan pemberitahuan tersebut, bagaimana mungkin ibadah wajib umat Islam itu juga diberlakukan kepada non-Muslim.

Sebagai seorang Muslim, dia tidak mengakui cara menghormati dengan cara demikian.

Komentar lain datang dari akun ynag bernama Masnoon Bujang. Ia menyatakan, hal itu hanyalah karena keinginan manajemen hotel  saja, bukan dari umat Muslim secara umum.

Ia menilai, imbauan tersebut akan berdampak terhadap citra masyarakat Muslim. Maka, ia mengusulkan untuk menghubungi pihak hotel yang bersangkutan untuk memastikan informasi ini.

Akun lain dengan nama Adhadi Mohd III merupakan salah satu yang meninggalkan komentar pada status Wong tersebut. Ia menegaskan non-Muslim tak perlu melakukan hal tersebut.

 

Wong kemudian berkomentar lagi pada statusnya dan mengucapkan terima kasih atas komentar teman-temannya. Ia menegaskan, hanya ingin mengangkat isu untuk melindungi Sarawak, tanpa bermaksud menonjolkan isu sentimen agama.

Terpopuler