REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pengusaha bus angkutan darat yang tergabung dalam organisasi angkutan darat (Organda) Jawa Baratnmeminta kenaikan tarif sebesar 25 persen saat Lebaran tahun ini.
"Tuslah kan setiap tahun rutin selalu naik. tahun ini, minta 25 persen," ujar Ketua Organda Jabar, Dedeh Widarsih kepada wartawan, Senin (6/7).
Menurut Dedeh, ada beberapa alasan mengapa pihaknya meminta tarif angkutan dinaikkan. Yakni, karena, kemacetan menyebabkan mesin tetap hidup. Artinya, penggunaan bensin akan boros. Selain itu, load factor penumpang juga tidak akan terpenuhi.
"Kalau sudah macet, mesin tetap hidup dan itu jadi beban bertambah," kata Dedeh.
Dedeh menilai, kenaikan tuslah merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, pada moment arus mudik lebaran, jalanan cenderung mengalami kemacetan. Apalagi di jalur Pantura, kemacetan selalu terjadi akibat padatnya kendaraan yang melintas disana.
"Kalau macet tentunya konsumsi bahan bakar pun meningkat. Itu bisa mendorong peningkatan biaya operasional," katanya.
Dedeh menilai, masalah kemacetan ino tidak bisa di prediksi. Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah untuk mengantisipasi jalur-jalur alternatif. Terutama untuk mobil kecil, jalur alternatifnya harus diperbanyak.
"Karena kan kalau mobil besar mah ga mungkin kesana, jalannya kan kecil. Jadi, mobil kecil harusnya diarahkan ke jalan alternatif sehingga mobil gede bisa sedikit nyaman," katanya.
Tidak hanya mobil pribadi saja, Dedeh berharap, sepeda motor pun bisa melintas di jalur alternatif. Agar, lalu lintas jalur mudik tak terlalu padat.
Dedeh pun, menyambut baik keberadaan tol Cipali yang dinilai akan sangat membantu memecahkan kemacetan. Terutama, di wilayah Pantura bisa sedikit terantisipasi.
"Saya berharap tol Cipali hanya diperuntukan bagi kendaraan besar dan angkutan umum," katanya.
Cipali, kata dia, seharusnya untuk kendaraan umum, karena membawa kapasitas penumpang yang cukup banyak. Sementara untuk jalur alternatif, digunakan mobil pribadi.
Pemerintah pun, kata dia, perlu menertibkan pemudik yang menggunakan sepeda motor. Hal tersebut sangat penting, terlebih selama ini kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada moment arus mudik lebaran selalu didominasi oleh kecelakaan sepeda motor.
"Yang mudik pake Sepeda motor harus diatur, kalau lebih dari dua orang baiknya pake kendaraan umum. Karena kalau banyak, itu akan sangat membahayakan," katanya.
Apalagi, kata dia, PT KAI bisa menyediakan fasilitas angkutan gratis untuk mengangkut sepeda motor. Hal tersebut, bisa mengurangi kecelakaan lalu lintas.
"Saya imbau supaya naik bis saja dan motor diangkut pakai kereta,"katanya.